Senin, 29 September 2025

Berita Viral

Kronologi Pasutri di Maluku Dikeroyok 17 Anggota Brimob, Awalnya Perkelahian saat Pesta Pernikahan

Ratusan warga datangi Markas Brimob Bula, Maluku, menuntut anggota Brimob ditindak setelah memukul pasutri.

|
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
TribunAmbon.com/Haliyudin
BRIMOB KEROYOK WARGA – Abdul Haji Rumaday (30), menjadi salah satu korban dalam insiden pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum Brimob di Seram Bagian Timur (SBT). Kejadian tersebut berlangsung saat ia menggelar aksi protes di Markas Kompi Brimob, Kota Bula, pada Senin, 22 September 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan warga mendatangi Markas Kompi Brimob di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, pada Senin (22/9/2025).

Warga menuntut anggota Brimob yang melakukan pengeroyokan segera ditindak.

Brimob adalah satuan elite Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas menangani situasi berisiko tinggi seperti terorisme, kerusuhan, dan kejahatan bersenjata.

Awalnya terjadi perkelahian di sebuah pesta pernikahan di Kota Bula pada Minggu (21/9/2025) malam.

Seorang warga memukul anggota Brimob karena saling senggol.

Karena tak terima temannya dipukul, puluhan anggota Brimob mendatangi rumah warga bernama Abdul Haji Rumaday (30), Senin (22/9/2025).

Di sana terjadi aksi pengeroyokan, bahkan istri Abdul Haji Rumaday dipukul kepalanya menggunakan helm.

Total ada tujuh orang yang dianiaya anggota Brimob, yakni Jamina Rumadedey (26), Abdul Haji Rumaday, Dessy Rumaday (31), Jamila rumaday (51), Ranja Rumaday (20), Alfaris Rumaday (2), da Safitri Rumaday (4). 

Wadanki 3 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Maluku Ipda Fadli Hasan menyatakan 17 personel telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.

Ia meminta maaf kepada warga atas insiden pengeroyokan yang terjadi.

"Ini sangat kami sesalkan. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban," paparnya, dikutip dari TribunAmbon.com.

Baca juga: Salah Tangkap Berujung Penganiayaan, Kapolda Maluku Dadang Hartanto Diminta Evaluasi Anggotanya

Ipda Fadli menerangkan permasalahan pada pesta pernikahan ingin segera diselesaikan, tetapi situasi tak terkendali.

"Saat kita koordinasi, tiba-tiba muncul kejadian seperti ini. Mudah-mudahan kita bisa komunikasikan dengan semua pihak agar situasi cepat normal," lanjutnya.

Para anggota yang ditangkap berada di lokasi kejadian dan masih ditelusuri perannya.

"Semua sudah kita kendalikan. Kita serahkan keputusan pada pimpinan."

"Yang namanya sanksi pasti ada, tapi semua berdasarkan proses. Kita tunggu hasilnya," jelasnya.

Sementara itu, Abdul Haji Rumaday, mengaku melerai perkelahian oknum Brimob yang mabuk tapi dirinya diserang.

"Awal mula kejadian itu beberapa anggota Brimob pakai pakaian biasa datang di acara pesta, mereka datang dengan keadaan mabuk dan berulah, tidak tahu penyebabnya apa," katanya.

Baca juga: Detik-detik Demonstran Terbakar saat Aksi di Maluku, Tersulut Api ketika Tuang BBM

Para anggota Brimob mengikutinya hingga rumah dan melakukan penyerangan keesokan harinya.

"Setelah balik ke rumah belum sempat duduk, mereka (brimob) langsung datang dengan keadaan mabuk. Saat saya melangkah keluar rumah, Brimob mulai layangkan pukulan sampai saya lari masuk dalam rumah," sambungnya.

Bahkan ada anggota Brimob yang mendongkan senjata api ke warga.

Istri serta anggota keluarganya turut dipukul.

"Ada satu anggota bawa senjata pistol di belakang, ada warga yang mau bantu tapi ada Brimob yang keluarkan Pistol untuk halangi warga agar tidak membantu saya," tuturnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Polri Turun Tangan! 17 Anggota Brimob Diamankan Pasca Dugaan Pengeroyokan Warga Sipil di SBT

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunAmbon.com/Haliyudin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan