Berita Viral
Jejak Kontroversi Wahyudin Moridu: Pernah Kena Kasus Narkoba, Kini Sesumbar Rampok Uang Negara
Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu viral usai dirinya sesumbar akan merampok uang negara. Ia juga pernah terjerat kasus narkoba
Ia mengakui bahwa perbuatannya telah membuat kegaduhan di masyarakat dan menegaskan bahwa hal itu murni kesalahannya.
"Masyarakat Gorontalo yang saya hormati. Ba'da salat Jumat ini saudara-saudaraku sedang disuguhkan dengan video mengenai saya. Apapun yang saya lakukan di video ini saya akui salah dan tidak menunjukkan etika seorang pejabat publik," tulisnya melalui akun Facebook pribadinya pada Jumat (19/9/2025).
"Jujur dari hati yang paling dalam saya tidak bermaksud demikian. Atas kejadian ini saya mohon maaf beribu-ribu maaf kepada seluruh rakyat Gorontalo, bilkhusus kepada semua pendukung dan keluarga saya," tambahnya.
Baca juga: Warga Desak Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Dipecat usai Sesumbar Mau Rampok Uang Negara
Diperiksa BK DPRD
Imbas dari video kontroversial, Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo langsung memanggil Wahyudin Moridu untuk diperiksa.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama mengungkap pihaknya sudah memanggil anggota DPRD Wahyudin Moridu pada Jumat (19/9/2025) malam.
Fikram menjelaskan bahwa yang bersangkutan (Wahyudin Moridu) dalam kondisi mabuk dan tidak sadar terhadap ucapannya tersebut.
"Sejak malam sampai besok pagi ke bandara (Djalaluddin Gorontalo), masih kondisi tidak sadar, artinya dalam keadaan mabuk," kata Fikram yang dikutip dari TribunGorontalo, Sabtu (20/9/2025).
Fikram lebih lanjut menjelaskan bahwa video kontroversial Wahyudin Moridu direkam pada Juni 2025.
“Pengakuan Wahyudin bahwa peristiwa dalam video terjadi pada Juni 2025. Kami masih harus kroscek ke ketua komisi I dan pimpinan dewan, apakah perjalanan itu yang bersangkutan melaksanakan tugas ke Makassar," ucapnya.
Fikram menambahkan bahwa Badan Kehormatan DPRD Gorontalo akan segera bersidang dan hasilnya akan dibawa ke sidang paripurna pekan depan.
"Ada potensi (pemecatan), yang jelas apa yang diucapkan dalam video tersebut sangat berat karena sudah menyebut negara kita miskinkan negara," pungkasnya.
(Tribunnews.com/David Adi) (TribunGorontalo/Herjianto Tangahu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.