Penanganan Kasus Anak Cacingan di Bengkulu, Pemerintah Beri Bantuan Nutrisi hingga Renovasi Rumah
Intervensi mencakup pemberian bantuan nutrisi, edukasi gizi, pendampingan keluarga, serta peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal menjadi baik.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus cacingan yang dialami anak di Kabupaten Seluma, Bengkulu menjadi perhatian serius pemerintah. Bayi berusia satu tahun delapan bulan Nur Khaira Sabrina harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga alami cacingan.
Baca juga: Penjelasan Dokter Kondisi Anak Cacingan di Bengkulu: Banyak Sekali Cacing di Usus Halus dan Besar
Dari mulut warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu ini keluar cacing gelang atau Ascaris lumbricoides.
Pada Minggu (14/9/2025), Nur Sabrina dirawat intensif di RSUD Tais lalu dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu untuk dilakukan pembedahan. Pasien harus dibedah karena saat jalani rontgen, dokter menemukan gumpalan di perutnya yang diduga kumpulan cacing.
Sebelum menjadi stunting, pemerintah turun beri bantuan lengkap mulai dari intervensi gizi hingga perbaikan rumah. Melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, keluarga tersebut telah menerima bantuan nutrisi melalui program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting).
“Asupan makanan bergizi tambahan sebagai langkah awal pencegahan stunting jangka panjang,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/9/2025).
Selain bantuan nutrisi, keluarga yang masuk kategori keluarga berisiko stunting ini juga menerima bantuan renovasi rumah menjadi layak huni agar lebih sehat dan nyaman ditinggali.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan menyediakan jamban sehat sesuai standar kesehatan untuk mendukung pola hidup bersih dan sehat.
Zamhari menyampaikan, kasus cacingan harus segera diintervensi, karena berdampak langsung pada status gizi anak.
“Dengan nutrisi yang tepat, rumah yang sehat, serta fasilitas sanitasi memadai, diharapkan anak-anak Seluma dapat tumbuh optimal dan terhindar dari risiko stunting,” ujarnya.
Program Genting sendiri telah berjalan dan menyasar keluarga berisiko stunting di berbagai wilayah.
Intervensi mencakup pemberian bantuan nutrisi, edukasi gizi, pendampingan keluarga, serta peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal.
Dikutip dari Tribunnews.com, bayi berusia satu tahun delapan bulan Nur Khaira Sabrina harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga alami cacingan. Dari mulut warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu ini keluar cacing gelang atau Ascaris lumbricoides.
Pada Minggu (14/9/2025), Nur Sabrina dirawat intensif di RSUD Tais lalu dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu untuk dilakukan pembedahan. Pasien harus dibedah karena saat jalani rontgen, dokter menemukan gumpalan di perutnya yang diduga kumpulan cacing.
Baca juga: Kasus Cacingan Muncul Lagi, KPAI Soroti Anak Diasuh Orangtua yang Punya Utang dan Candu Gadget
Jurnalis TribunBengkulu.com, Yayan Hartono pun mencoba mendatangi tempat tinggal bayi malang tersebut di Desa Sungai Petai, Seluma.
Ketika sampai di lokasi, rumah orang tua bayi malang tersebut sangat memprihatinkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.