Kecelakaan Bus Pariwisata di Probolinggo
Nasib Sopir Bus Pariwisata Diduga Rem Blong Tewaskan 8 Orang Rombongan RSBS Jember, Sudah Tersangka?
Polisi belum bisa menentukan penyebab kecelakaan di Probolinggo karena rem blong atau kelalaian sopir, termasuk nasib sopir apakah bakal tersangka?
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Iwan Saktiadi mengatakan pihak belum bisa menentukan penyebab kecelakaan Bus Pariwisata; PO INDS'88 Trans di ruas Jalan Raya Sukapura, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) siang karena rem blong atau kelalaian sopir.
Bus pariwisata ini mengangkut rombongan penumpang RS Bina Sehat Jember yang pulang berlibur dari kawasan Gunung Bromo. Kecelakaan ini mengakibatkan 8 korban tewas dan 44 korban luka-luka.
"Masih terlalu dini, karena langkah-langkah kami selanjutnya akan melibatkan pihak lain. Kami hadirkan mekanik, ahli secara teknis dari tipe atau jenis kendaraan," kata Iwan Saktiadi dikutip dari tayangan Kompas TV pada Minggu (14/9/2025) malam.
Dalam pemeriksaan ini, nantinya bisa menentukan sistem pengereman, suspensi hingga sistem kemudinya.
"Ini kami lakukan proses penyidikan ke depan. Sehingga kami ambil langkah-langkah scientific crime investigation, untuk menentukan penyebab laka seperti apa," tegasnya.
Diterangkan Iwan, pihaknya bersama dengan Satlantas Polres Probolinggo telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan metode traffick accident analisys (TAA) dengan mengambil sampel 10 titik.
"TAA akan kami gunakan untuk mengonstruksikan kecelakaan terjadi. Bukti-bukti lain, keterangan masyarakat sekitar, keterangan penumpang yang diwawancara dengan secara medis dan fisik memungkinkan," terangnya.
Lokasi Kecelakaan Termasuk Balck Spot
Diakui Iwan, lokasi kecelakaan bukan termasuk black spot atau daerah yang sering terjadi kecelakaan.
"Ini bukan titik acapkali memiliki record kecelakaan tinggi. Ini kasuistik pada kecekakaan ini," tukasnya.
Baca juga: Anak, Menantu dan Cucu Tewas, Abdul Wahab Mencoba Tegar, Ingat soal Mimpi Kancing Hitam
Sementara itu, pantaun dari surya.co.id, olah TKP yang dilakukan Tim Gakkum Ditlantas Polda Jatim didampingi Satlantas Polres Probolinggo ini menggunakan alat 3D Scanner.
Alat ini digunakan untuk mengetahui proses kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut sekitar 52 orang wisatawan.
Selama proses olah TKP menggunakan 3d scanner, arus lalu lintas dihentikan baik dari arah Bromo ataupun sebaliknya.
Hal ini untuk memaksimalkan 3d scanner mendapat informasi lokasi kejadian mulai dari awal kejadian hingga bus tersebut berhenti.
"Ada 10 titik lokasi yang di scan menggunakan alat ini untuk mengetahui kecepatan bus saat kejadian, serta untuk mengatahui penyebabnya apa," kata Kasubdid Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.