Senin, 6 Oktober 2025

4 Fakta Anggota TNI Tewas Dibacok Pakai Golok di Kafe Wonosobo

Terjadi insiden pembacokan di sebuah kafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada 14 September 2025.

TribunJateng.com/Imah Masitoh
KASUS PEMBACOKAN - Suasana cafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025) usai kejadian pembacokan. Korban pembacokan diduga anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo yang tewas akibat kejadian tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden pembacokan terjadi di sebuah kafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Korban yang diduga merupakan anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo, tewas dibacok saat berusaha melerai keributan di kafe itu pada Minggu (14/9/2025) dini hari.

Korban diketahui bernama Rahman Setiawan, warga Desa Sijambu, Kecamatan Kertek, Wonosobo

Berikut sejumlah fakta dalam kasus ini yang dirangkum Tribunnews.com.

1. Kronologi

Rekan korban, Vreda menyebut, korban datang bersamanya ke cafe tersebut. 

Ketika itu terjadi kegaduhan di dalam kafe yang akhirnya menyeret korban ke dalam situasi itu.

"Awalnya ada keributan. Operator kafe datang minta bantuan ke Rahman." 

"Dia cuma bilang udah-udah pulang-pulang, maksudnya melerai," jelasnya pada Minggu, seperti dikutip TribunJateng.com.

Namun, salah satu pelaku yang sempat meninggalkan lokasi, kembali datang sambil membawa senjata tajam berupa golok.

"Pelaku bilang mau pulang, tapi balik lagi bawa golok dan langsung menyerang korban." 

"Goloknya dari mana saya kurang tahu," ucapnya.

Baca juga: Duduk Perkara Anggota TNI Tewas Dibacok di Wonosobo, Ini Kata Saksi di Lokasi

Akibat serangan itu, korban mengalami luka bacok serius dan sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

Pada Minggu siang, korban dimakamkan dengan upacara militer di TPU Kelurahan Kertek, Kecamatan Kertek.

Di lokasi kejadian, kafe dalam kondisi tutup dan sudah dipasangi garis polisi. 

2. Warga Geruduk Kafe

Setelah pemakaman korban, warga menggeruduk kafe lokasi kejadian pembacokan.

Beberapa warga datang menuntut keadilan atas insiden berdarah di kafe yang berlokasi di Desa Jolontoro

Vreda yang merupakan rekan korban menyuarakan tuntutan keras.

“Menuntut keadilan, intinya nyawa dibalas nyawa,” ujarnya tegas.

Warga yang geram lantas merusak kaca-kaca jendela hingga mengambil fasilitas kafe dan membakarnya di depan.

3. Polisi Lakukan Penyelidikan

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan, menyatakan pihaknya tengah bekerja keras mengusut kasus ini.

“Intinya lagi dalam pengungkapan. Mohon doa, tim lagi bekerja semoga bisa terungkap," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa jalur hukum tetap menjadi prioritas utama dan pelaku masih dalam pengejaran.

“Penegakan hukum tetap dari Polres yang menangani. Intinya ada keributan di lokasi TKP dan mengakibatkan satu korban. Dan sekarang prosesnya sedang kita telusuri dan kita ungkap,” lanjutnya.

Sementara itu, dalam aksi tersebut pertemuan antara perwakilan warga dengan pihak berwenang juga telah dilakukan.

“Tadi sudah saya temui. Intinya beberapa poinnya sudah saya sepakati. Intinya kita akomodir," tuturnya.

4. Kapendam Buka Suara

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Andy Soelistyo mengatakan, insiden terjadi pada Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. 

Korban yang ditugaskan di Kodim 0707/Wonosobo baru saja melakukan pemantauan wilayah di Koramil dan singgah di sebuah kafe. 

"Korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro, Sempuran untuk makan malam. Beberapa saat berlalu, sekitar pukul 23.45 WIB korban mendengar ada keributan di salah satu ruangan di Resto Shaka," ujar Andy saat dikonfirmasi, Minggu.

Sosok yang akrab disapa Wawan itu berniat melerai pertikaian. Ia pun mendatangi ruangan dan berkomunikasi dengan pelaku, pria berinisial I yang sedang cekcok dengan pegawai restoran.

"Selanjutnya korban berusaha melerai dan kemudian mengarahkan saudara I menuju ke parkiran restoran," ucapnya.

Bukannya meninggalkan lokasi, pelaku justru mengambil senjata tajam dari mobilnya dan langsung menyerang korban. 

Pelaku lantas kabur dengan mobilnya meninggalkan lokasi kejadian. Sontak, pegawai dan pengunjung restoran di lokasi kejadian langsung membawa Serda Rahman ke RS PKU Wonosobo, tetapi nyawanya tak tertolong. 

"Selang waktu sekitar pukul 00.30 WIB, oleh pihak RS PKU korban dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.

Ia menyebut, Polisi Militer bersama dengan Polres Wonosobo masih menyelidiki kasus ini dan melakukan pencarian pelaku. 

"Sementara info dari pihak kepolisian tersangka masih dalam pencarian. Mudah-mudahan kita berdoa lekas dapat ditangkap dan diamankan," terangnya.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Imah Masitoh)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved