Banjir di Denpasar Bali
Kata Wayan Koster soal Penyebab Banjir di Bali, Sebut Bukan karena Alih Fungsi Lahan
Gubernur Bali, Wayan Koster sebut banjir di sejumlah titik di Bali bukan disebabkan karena alih fungsi lahan. Pihaknya pun masih lakukan penelusuran
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah titik di Bali diterjang banjir hingga sebabkan korban jiwa pada Rabu (10/9/2025).
Banjir tersebut terjadi setelah hujan deras melanda sehari semalam sejak Selasa (9/9/2025).
Total ada 127 titik banjir yang terjadi di Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Karangasem.
Di Kota Denpasar sendiri ada 81 titik banjir, sementara di Gianyar ada 14 titik, Badung 12 titik, dan empat titik di Karangasem.
Sedangkan di Tabanan dan Jembrana masing-masing delapan titik banjir.
Gubernur Bali, Wayan Koster menuturkan, penyebab banjir ini bukanlah alih fungsi lahan.
"Alih fungsi lahan kan di Badung, Gianyar, di Badung kan di daerah-daerah Kuta Utara, ini (Denpasar) kan jauh,"
"Bukan alih fungsi lahan ini lintasan sungainya ada di Kuta, hilirnya kan di sini (Denpasar)," ucap, Koster, dikutip dari Tribun-Bali.com.
Ia menuturkan, banjir kali ini akan jadi bahan evaluasi dan pihaknya bakal menelusuri sungai-sungai besar dari hulu ke hilir sekaligus memeriksa apakah ada kerusakan ekosistem.
Saat ini, penanganan banjir di Bali masih dilakukan dan Koster berharap semoga air di Tukad (sungai) Badung tidak meluap lagi.
“Hanya (penanganan) infrastruktur saja, (apakah akan ditata ulang?) nanti dulu kita mikir korbannya dulu,” sambungnya.
Baca juga: Detik-detik Rumah di Badung Bali Ambles saat Banjir, 3 Orang Hilang, Warga: Korban Sempat Buat Story
Kata BNPB
Banjir pada Rabu pagi ini menyebabkan 14 orang meninggal dunia dan dua orang masih dinyatakan hilang.
Delapan orang dilaporkan meninggal di Denpasar, Jembrana dua orang, tiga orang di Gianyar, dan satu orang di Badung.
Sementara dua warga yang dinyatakan hilang berada di Denpasar.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menuturkan, banjir ini disebabkan oleh fenomena alam gelombang Rossby-Kelvin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.