Pengakuan Pemilik Ladang Ganja di Blitar, Bibit Dibeli Online, Dijual Rp5 Juta Per Kilogram
Warga Blitar digegerkan penemuan 820 pohon ganja di rumah SA (38), terungkap usai pelaku demo positif ganja. Dijual seharga Rp5 juta dan Rp300 ribu.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Penemuan ladang ganja sempat menggegerkan warga Dusun Tirtomoyo, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Rabu (3/9/2025) lalu.
Sebanyak 820 pohon ganja ditanam di samping dan belakang rumah warga berinisial SA (38).
Lokasi rumah SA berada di ujung gang buntu sehingga warga tak mencurigai aktivitasnya menanam ganja.
Bahkan, SA membohongi istrinya. Ia berdalih menanam cabai serta jamu.
Kasus ini terungkap setelah pelaku kerusuhan demo di Mapolres Blitar Kota dinyatakan positif ganja.
Pelaku kerusuhan berinisial AMP (25) mengaku membeli ganja di rumah SA.
Penggerebekan kemudian dilakukan dan SA ditangkap tanpa perlawanan.
Di Indonesia, ganja termasuk dalam narkotika golongan I yang dilarang untuk digunakan kecuali untuk kepentingan penelitian.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, menerangkan SA mengaku menanam dan menjual ganja sendiri.
"Beberapa sudah dijual. Penjualannya secara langsung ke Malang dan Blitar," bebernya, Rabu (10/9/2025), dikutip dari TribunJatim.com.
SA menjual ganja dalam dua bentuk yakni ganja kering dijual Rp5 juta per kilogram kemudian pohon ganja dijual Rp300 ribu.
Baca juga: Penangkapan Pelaku Kericuhan Berujung Penemuan Ratusan Ganja di Blitar, Pelaku Pura-pura Tanam Cabai
Setelah ditelusuri, pelaku memperoleh bibit ganja secara online dua tahun lalu.
"Kebetulan di wilayah Desa Krisik, Kecamatan Gandusari kontur tanahnya pegunungan dan subur," lanjutnya.
Istri Dibohongi
SA merupakan warga Pujon, Malang, Jawa Timur dan tinggal di Blitar setelah menikah pada 2010.
Dari pernikahannya, SA memiliki dua anak yang masih sekolah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.