Senin, 29 September 2025

Polisi di Sulawesi Tenggara Aniaya Pacar, Disebut Tak Hanya Sekali Aniaya Korban

Soerang polisi aniaya kekasihnya sendiri di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Bermula dari cekcok antara korban dan pelaku

Istimewa
KORBAN PENGANIAYAAN POLISI - AR korban dugaan penganiayaan oleh oknum polisi di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bripda LI, Minggu (24/8/2025) dini hari di Kota Kendari. Tampak beberapa bagian tubuh korban mengalami lebam akibat dugaan penganiayaan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota polisi yang bertugas di Polres Konawe Utara dilaporkan kekasihnya sendiri ke Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

Polisi berinisial Bripda LI tersebut dilaporkan atas dugaan tindak pidana penganiayaan oleh kekasihnya sendiri, AR.

Konawe Utara merupakan sebuah daerah yang berjarak sekitar 116 kilometer dari Kota Kendari, Ibu Kota Sulawesi Tenggara.

Sementara Bripda atau Brigadir Polisi Dua merupakan pangkat terbawah di kelas Bintara.

Terkait dugaan penganiayaan tersebut, Kapolres Konawe Utara, AKBP Rico Fernanda mengatakan bahwa saat ini kasus tengah diproses oleh Polda Sultra.

“Itu masalah pribadi mereka dengan pacarnya. Pasti akan diproses, karena semua warga negara Indonesia sama kedudukannya di mata hukum, tidak melihat pekerjaan mereka,” ujar AKBP Rico, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Dari laporan AR, aksi penganiayaan terjadi di Kota Kendari, Sabtu (23/8/2025).

Saat itu, korban memergoki pelaku tengah membuka blokiran mantan pacarnya di WhatsApp dan Instagram.

Hal tersebut pun membuat keduanya cekcok hingga berakhir penganiayaan.

Rico menuturkan, korban mengaku dipukul di bagian mata, bibir, punggung, hingga tangan.

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Keterlibatan Oknum Prajurit TNI di Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Tak cuma Sekali Dianiaya

Ternyata, pelaku tak cuma sekali menganiaya AR.

Hal tersebut disampaikan oleh A, kakak korban.

Selama ini, pihak korban merahasiakan aksi penganiayaan tersebut karena adanya ancaman.

"Ternyata setelah pengakuan dari adik saya dia sudah sering dipukuli, sudah puluhan kali dia dipukuli. Cuma dia tutupi karena diancam," ujar A saat diwawancarai TribunnewsSultra.com, Senin (25/8/2025) malam, melalui telepon WhatsApp.

Aksi dugaan penganiayaan terakhir terjadi di BTN Baruga Saranani, Kota Kendari.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan