Minggu, 5 Oktober 2025

Gempa Bumi di Poso

Kemensos Salurkan Bantuan Senilai Rp 202 Juta untuk Korban Gempa Poso Sulteng

Total nilai bantuan untuk korban gempa yang dikirimkan dari Gudang Sentra Nipotowe Palu hari ini adalah Rp 202.199.210. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
HO/Kemensos
BANTUAN KORBAN GEMPA POSO - Kementerian Sosial mengirim bantuan logistik untuk korban bencana gempa di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Bantuan dikirim langsung dari Gudang Kemensos di Sentra Nipotowe Palu dan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (19/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial mengirim bantuan logistik untuk korban bencana gempa di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (19/8/2025). 

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam kerak bumi. 

Baca juga: Fokus Pemulihan Gempa, Pemkab Poso Batalkan Acara Ramah Tamah HUT ke-80 RI

Energi ini dilepaskan karena adanya pergerakan lempeng tektonik, aktivitas vulkanik, atau runtuhan bawah tanah, dan menyebar dalam bentuk gelombang seismik.

Bantuan dikirim langsung dari Gudang Kemensos di Sentra Nipotowe Palu dan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah.

Gudang Sentra Nipotowe Palu adalah fasilitas milik Kementerian Sosial RI yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan distribusi bantuan logistik, terutama dalam situasi bencana dan kondisi darurat di wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya.

"Dalam penanganan bencana gempa di Poso, kami telah melakukan asesmen dan pendataan kebutuhan warga terdampak, serta mendistribusikan bantuan logistik," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).

 

 

Total nilai bantuan yang dikirimkan dari Gudang Sentra Nipotowe Palu hari ini adalah Rp 202.199.210. 

Rincian bantuan, mulai dari 150 lembar kasur, 100 lembar selimut, 100 paket kidsware, 200 lembar tenda gulung, dan 3 unit tenda serbaguna.

Sebelumnya pada Minggu (17/8/2025), Kemensos juga telah menyalurkan bantuan logistik yang dikirimkan dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca juga: Kabar Duka HUT ke-80 RI: 12 Jemaat Tertimpa Runtuhan Gereja Usai Gempa 5,8 Magnitudo Guncang Poso

Bantuan tersebut dengan rincian 20 lembar kasur, 24 paket kidsware, 20 paket family kit, 48 paket makanan anak, 230 paket makanan siap saji, 24 lembar tenda gulung, dan 45 lembar selimut.

Kemensos melalui Tagana Poso juga telah mendirikan tenda serbaguna keluarga di halaman RSUD Poso sebagai tempat evakuasi sementara bagi pasien rawat inap.

"Bantuan yang telah disalurkan berupa kasur, selimut, tenda, makanan siap saji, termasuk makanan dan kebutuhan untuk anak. Bantuan tersebut diutamakan untuk memastikan kebutuhan korban terpenuhi," ujarnya.

Gempa Magnitudo 5,8

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengoreksi kekuatan gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8/2025).

Kabupaten Poso adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, yang memiliki sejarah panjang, kekayaan budaya, dan keindahan alam yang luar biasa.

Sebelumnya gempa bumi itu disebut magnitudo 6.0, namun BMKG menyebut kekuatan gempa magnitudo 5,8.

"Gempa tersebut memiliki magnitudo 5,8," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Palu, Nurhayati Pimpilemba.

Nurhayati mengatakan gempa bumi di Poso disebabkan aktivitas Sesar Tokararu.

Sesar Tokararu adalah salah satu sesar aktif yang berada di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dan menjadi sumber gempa bumi yang mengguncang daerah tersebut pada 17 Agustus 2025. 

Sesar ini termasuk dalam jenis sesar naik (thrust fault), yaitu patahan di mana satu blok batuan terdorong ke atas melewati blok lainnya akibat tekanan horizontal.
 
"Sampai saat ini gempa susulan sudah 25 kali hingga pukul 11.00 Wita, dengan magnitudo terbesar 3,3," ujar Nurhayati.

433 Jiwa Terdampak Gempa 

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang wilayah laut Poso sekitar 18 kilometer Barat Laut Poso pada Minggu (17/8/2025) pukul 05.38 WIB.

Guncangan dirasakan selama beberapa detik, menyebabkan beberapa bangunan rusak seperti bangunan Rumah Ibadah/Gereja di Desa Towu, gedung sekolah di Desa Tangkura dan Towu, serta rumah warga. 

Gempa juga menimbulkan kekhawatiran akan tsunami, namun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan. 

Sebanyak 184 Kepala Keluarga atau 433 jiwa terdampak gempa tersebar di Desa Masani, Tiwaa, Towu, Bega, Lape, Tokorondo, Kilo, Maranda, Tangkura, dan Patiwunga. Satu orang di antaranya meninggal dunia dan 14 orang lainnya luka-luka.

Pasien luka-luka telah dievakuasi ke RSUD Poso dan Puskesmas Tokorondo untuk mendapatkan penanganan medis. 

Saat ini, sebagian warga yang rumahnya rusak mengungsi ke rumah sanak saudara masing-masing. 

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan.

Satu Orang Meninggal

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah pada Minggu (17/8/2025) kemarin.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari atau yang akrab disapa Aam mengatakan hal tersebut berdasarkan laporan kaji cepat per Minggu (17/8/2025) pukul 23.42 WIB.

"Dilaporkan warga yang meninggal dunia merupakan pasien yang sebelumnya mengalami kritis usai tertimpa reruntuhan bangunan pascagempa di Gereja Elim Masani, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah," kata Aam dalam Siaran Pers BNPB, Senin (18/8/2025).

"Saat gempa terjadi, para jemaat tengah mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi," ungkapnya.

Sementara itu, data kerusakan rumah juga mengalami peningkatan. 

Berdasarkan kaji cepat sementara, BNPB mencatat sedikitnya 12 unit rumah rusak berat dan 33 unit rumah rusak ringan. 

Pemerintah melalui BNPB segera melaksanakan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempa bumi melalui ruang komunikasi digital pada Minggu (17/8/2025) malam sesuai instruksi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Rapat dipimpin Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan yang dihadiri oleh perwakilan Kemenko PMK, Bupati Poso, Kalaksa BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Kalaksa BPBD Poso dan jajaran flForkopimda Kabupaten Poso.

"Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB segera diberangkatkan pada Senin (18/8) dini hari menuju poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah dilokasi kejadian," kata dia.

"Dalam tahap awal, direncanakan akan dikirimkan bantuan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, Hygiene kit, selimut dan matras," kata Aam.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved