Senin, 29 September 2025

Sekeluarga Tewas di Kediri

Siapa Yusa Cahyo Utomo? Pembunuh Satu Keluarga di Kediri Ingin Donorkan Organ Tubuh, Divonis Mati

Pelaku pembunuhan satu keluarga di Kediri, Yusa Cahyo Utomo, ingin mendonorkan organ tubuhnya.

TRIBUNJATIM.COM/ISYA ANSHORI
INGIN DONORKAN ORGAN - Yusa Cahyo Utomo divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. Yusa adalah pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Kediri. 

TRIBUNNEWS.com - Terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur, Yusa Cahyo Utomo, ingin mendonorkan organ tubuhnya pasca-dijatuhi vonis mati oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025).

Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ.

Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ atau jarungan tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan.

"Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya."

"Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu," ungkapnya usai persidangan, Rabu, dilansir TribunJatim.com.

Siapa Yusa Cahyo Utomo?

Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri.

Baca juga: Menguak Motif Pembunuhan HRD di Purwakarta, Apakah Asmara atau Uang Rp500 Ribu, Ini Kata Polisi

Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak.

Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024.

Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12).

Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius.

Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan.

"Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil," ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com.

Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban.

Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen.

Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan