Senin, 29 September 2025

Perempuan di Purwakarta Tewas Misterius

Pembunuhan Dea Permata di Purwakarta, Korban Sempat Diteror dan Diancam Dibunuh

Saat ditemukan, tubuh korban tergeletak di lantai rumah, penuh luka tusuk, dengan darah berceceran di sekitar lokasi

|
Editor: Eko Sutriyanto
deanza falevi/tribun jabar
ORANGTUA KORBAN - Yuli Ismawati (kerudung hitam) dipeluk tetangganya sementara suaminya, Sukarno duduk di sebelah kanan Yuli. Mereka duduk di luar kediaman Dea Permata Karisma (27) putri mereka yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, Selasa (12/8/2025) siang. Rumah ini berada di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (deanza falevi/tribun jabar) 

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Warga Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, digemparkan dengan penemuan jasad seorang wanita muda, Selasa (12/8/2025).

Dea Permata Karisma (27) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.

Di tubuhnya ditemukan  sejumlah luka tusuk di tubuh.

Kronologi Penemuan Jasad Dea Permata

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jasad korban pertama kali ditemukan oleh pembantu rumah tangga sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat ditemukan, tubuh korban tergeletak di lantai rumah, penuh luka tusuk, dengan darah berceceran di sekitar lokasi.

Baca juga: Buron 4 Hari, Hasan Terduga Pelaku Pembunuhan Pemred Diringkus, Bukan di Lampung Tapi di Palembang

Pantauan di tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 16.00 WIB menunjukkan garis polisi telah dipasang mengelilingi rumah korban.

Tim kepolisian dari Polres Purwakarta melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengumpulkan bukti awal.

Kapolres Purwakarta, AKBP I Putu Dewa Gede Anom Jaya, membenarkan kejadian tersebut.

“Hari ini, kami melakukan olah TKP di rumah yang ditemukan perempuan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah akan diotopsi untuk memastikan sebab-sebab kematiannya,” ujarnya.

Riwayat Teror dan Ancaman terhadap Korban

Orangtua korban, Sukarno (65) dan Yuli Ismawati (55), mengungkapkan bahwa Dea sudah mengalami berbagai bentuk teror selama 3 bulan terakhir sebelum pembunuhan terjadi.

Sukarno menceritakan bahwa rumah korban pernah dilempari cat, bahkan pelaku sempat masuk ke dalam rumah namun  kabur ketika dipergoki pembantu.

“Pernah cerita, sempat diancam berturut-turut selama tiga bulan. Orang itu juga pernah masuk rumah,” ungkapnya.

Ancaman tidak berhenti di situ.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan