Kedai Kopi dan Teh Titi Laras Solo: Cita Rasa Tradisional di Tengah Kota
Di tengah ramainya Pasar Gede Solo, terdapat sebuah kedai kecil yang menyuguhkan racikan kopi dan teh tradisional dengan konsep unik
-Feeder Bus Solo, dengan rute:
-Koridor Feeder 7 (Halte Pasar Klewer – RSUD Ngipang)Pukul 05:00-18.00
Buka Beberapa Jam Saja
Satu hal yang cukup unik dari Kedai Titi Laras yang tribunners dapat temukan adalah jam operasionalnya yang terbatas, yaitu pukul 10.00 hingga 15.00 WIB saja.
“Jam bukanya singkat, hanya sekitar lima jam. Kalau musim liburan atau peak season, kami hanya melayani sekitar 15 hingga 25 customer per hari,” jelas Arka.
Untuk informasi lebih detail, Arka menyarankan pengunjung mengecek langsung akun Instagram resmi mereka di Instagram @titilaras.solo.
Menu yang disajikan pun beragam dan bersifat seasonal, menyesuaikan ketersediaan bahan baku.
“Menu di sini itu tergantung bahan. Misalnya hari ini ada bahan untuk teh Utari, ya saya racik itu. Besoknya bisa saja nggak ready, tapi basic nya tetap kopi dan teh,” katanya.
Beberapa menu teh yang menjadi best seller antara lain: Utari, Utara, dan Nawari.

Untuk kopi, Arka tetap menghadirkan menu klasik seperti es latte, americano, dan filter base, tak jarang ia juga membuat varian mocktail.
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau untuk kelas racikan khas, yakni mulai dari Rp20.000 hingga Rp40.000, tergantung bahan dan proses pembuatannya.
“Kalau bahan susah dan proses raciknya lebih kompleks, ya harganya bisa lebih tinggi, tapi semuanya tetap menyesuaikan,” tambahnya.
Salah satu pelanggan setia Kedai Titi Laras adalah Nora (41) yang mengaku sudah rutin datang sejak tahun 2022.
Ia mengisahkan awal mula menemukan kedai ini yang tersembunyi di dalam pasar.
“Awalnya saya diajak teman, kok lucu ya tempatnya, di tengah pasar, biasanya kan kopi ada di cafe-cafe, dan pas saya coba, ternyata seduhan kopinya enak dan autentik,” ujar Nora kepada tribunnews.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.