Senin, 6 Oktober 2025

Bendera One Piece

TNI dan Polisi Kawal Penghapusan Mural One Piece di Sragen, Bagikan Bendera Merah Putih ke Warga

TNI awasi penghapusan mural One Piece di Sragen. Dipicu ajakan kibarkan bendera One Piece sebagai kritik ke pemerintah jelang HUT RI ke-80.

Penulis: Faisal Mohay
Tribun Solo/Septiana Ayu Lestari
SUDAH DIHAPUS - Lokasi jalan di Kabupaten Sragen tempat pemuda menggambar karakter serial One Piece yang pada akhirnya diminta untuk dihapus, Senin (4/8/2025). Dihapusnya mural bajak laut dalam serial One Piece yang digambar di jalan di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen itu disayangkan para pemuda pembuatnya. 

Penghapusan mural One Piece telah disepakati perangakat desa, warga serta aparat TNI-Polri.

"Dimana ruang publik semestinya diisi dengan simbol-simbol resmi kenegaraan seperti bendera merah putih, bukan gambar-gambar dari tren budaya populer yang tidak relevan dengan semangat nasionalisme," sambungnya.

Baca juga: Ini Beda Pandangan Pramono Anung dan Dedi Mulyadi soal Bendera One Piece

Pada Selasa (5/8/2025), petugas kepolisian membagikan bendera One Piece di Jalan Raya Sukowati, Sragen.

Bendera tersebut dapat dipasang di mobil, truk hingga becak.

Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria Leksono, menerangkan pembagian bendea merah putih sebagai wujud semangat patriotisme.

Sebanyak 300 bendera dibagikan ke warga selama satu jam.

"Maksudnya dalam rangka untuk menjaga semangat patriotisme para pengendara dalam hal ini Warga Negara Indonesia," tukasnya.

Pembuat Mural Kecewa

Bayan Desa Jurangjero, Sugito, menerangkan pemuda karang taruna yang berinisiatif menggambar One Piece di jalan.

"Sudah dihapus kemarin, ada dari Polres, Polsek, TNI, yang hapus karang taruna, yang gambar sepertinya karang taruna." 

Baca juga: Heboh Bendera One Piece, YLBHI Singgung soal Semangat Pancasila

"Iya benar ditutup lagi, ya intinya dipanggil terus dihapus," ungkapnya, dikutip dari TribunSolo.com.

Karang taruna merupakan wadah kepemudaan berbasis sosial yang lahir dari inisiatif masyarakat, bertujuan mendukung perkembangan, partisipasi, dan kontribusi generasi muda di tingkat desa atau kelurahan.

Ketua Karang taruna Jurangjero, Supriyanto, mengatakan tak ada tujuan khusus dalam pembuatan mural One Piece.

"Menggambar itu, tidak ada niat apa-apa, karena mereka suka nonton film itu, itu ekspresi dalam rangka memeriahkan HUT ke-80," tuturnya.

Supriyanto dibangunkan personel TNI ketika tidur siang dan langsung diminta menghapus mural One Piece.

"Lalu saya tanya, memang ada masalah apa Pak, dari pihak berwajib bilangnya sebenarnya tidak apa-apa, cuma untuk saat ini, One Piece lagi viral, lalu diminta menghapus," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved