Jumat, 3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Pengakuan Korban Penipuan MBG di Solo, Telah Renovasi Dapur dan Dijanjikan 200 Porsi Setiap Hari

Ratusan warga Solo lapor polisi akibat ditipu Yayasan Barnas lewat program Makan Bergizi Gratis. Korban rugi biaya dapur dan pendaftaran Rp175 ribu.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
Dokumentasi TribunJogja
PROGRAM MBG BERMASALAH - Pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 4 Yogyakarta. SMKN 4 Yogyakarta ingin hentikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun ajaran baru mendatang, berikut alasan-alasannya. Kasus penipuan MBG terjadi di Solo dengan korban mencapai 3000 orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan warga mendatangi Mapolresta Solo, Jawa Tengah, untuk melaporkan kasus penipuan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan Yayasan Barisan Nasional (Barnas),

Yayasan tersebut mengklaim bergerak di bidang sosial dan menjadi mitra program MBG di Solo.

Sosok yang tercantum sebagai Ketua Yayasan bernama Ery Primasari Kusuma yang kini sulit dihubungi para korban.

Program MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto diluncurkan di Kota Solo sejak Januari 2025.

Tujuan program ini menyediakan makanan sehat dan bergizi secara gratis bagi kelompok rentan, termasuk siswa sekolah, ibu hamil, balita, serta santri di pondok pesantren.

Para korban dijanjikan menjadi mitra penyedia makanan bergizi dengan jumlah produksi harian 200 porsi makanan.

Selain itu, para korban diminta merenovasi dapur rumah masing-masing agar sesuai standar dengan biaya mencapai Rp5 juta sampai Rp7 juta.

Yayasan Barnas menjadwalkan pelaksanaan uji coba MBG pada 22 Juli 2025, tetapi hingga kini pemilik yayasan menghilang.

Salah satu korban, Harjoko, mengatakan ada 3000 orang yang diminta menjadi mitra Yayasan Barnas dengan syarat membayar Rp175 ribu.

Bahkan, ada korban yang telah merenovasi dapur sedangkan programnya belum berjalan.

“Mitra yang ada di Soloraya 3000-an. Semua bayar Rp 175 ribu. Ada salah satu mitra memindah dapur dari belakang ke depan."

Baca juga: Seminggu Terjadi 2 Kali Temuan Belatung dalam Sajian MBG di Kota Ambon

"Kira-kira biayanya Rp 5-7 juta. Setiap mitra ada yang sudah punya ada yang belum. Bagi yang belum punya harus beli kompor, dandang,” tuturnya, Selasa (29/7/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

Kedatangannya ke Mapolresta Solo untuk konsultasi langkah hukum yang akan diambil.

Menurutnya, penawaran yang dijanjikan Yayasan Barnas menggiurkan sehingga para korban telah membayar uang pendaftaran Rp175 ribu.

“Kami calon mitra diminta untuk membuat masakan dari PAUD sampai Lansia sebanyak masing-masing mitra 200 pak."

"Masing-masing pack di harga Rp 12 ribu. Rp 10 ribu dibuatkan menu masakan tanpa susu. Alat food tray sudah disiapkan Yayasan Barnas,” tandasnya.

Pihaknya berulang kali meminta bertemu pihak yayasan, tetapi tak ada titik terang dan kejelasan program MBG.

Baca juga: DPD RI Optimistis Target 20 Juta Penerima MBG Sebelum 17 Agustus 2025 Tercapai

“Salah satu persyaratan menjadi mitra mengumpulkan KTP, KK, mengirimkan biaya registrasi Rp 175 ribu. Rp 25 ribu untuk administrasi Rp 150 ribu hanya sebagai uang jaminan supaya ada ikatan," katanya.

Harjoko menambahkan pihak yayasan sempat menyodorkan surat MoU berisi perjanjian kerja sama.

"Waktu awal memang belum dibahas terkait kontrak kerja. Tapi baru kemarin surat kontrak kerja diberikan," terangnya.

Para korban berharap uang pendaftaran sebesar Rp175.000 dan biaya renovasi dapur yang mencapai jutaan rupiah bisa dikembalikan. 

Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dugaan Ratusan Warga Solo Jadi Korban Penipuan Berkedok Mitra MBG, Ada yang Rugi hingga Jutaan

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Andreas Chries)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved