Minggu, 5 Oktober 2025

Penyebab Akses Rumah Ditutup Bikin Siswi SD ke Sekolah Lewat Sungai, Ibu Khawatirkan Mental Putrinya

Akses rumah siswi SD di Semarang ditutup tetangga, akibatnya ia harus lewat sungai ke sekolah.

TribunJateng.com/Franciskus Ariel Setiaputra
AKSES JALAN DITUTUP - Imelda Tobing tunjukkan akses utama mereka telah ditutup oleh tetangga, Senin (28/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan siswi Sekolah Dasar (SD) menyusuri aliran sungai demi bisa ke sekolah, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, disebut bocah itu terpaksa lewat sungai ke sekolah karena akses jalan ditutup oleh tetangganya.

Bocah itu tinggal bersama orang tuanya di Jalan Lamongan Selatan, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Juladi Boga Siagian (54), orang tua dari bocah itu mengatakan, perjalanan anaknya ke sekolah lewat sungai terjadi sejak Kamis (24/7/2025).

Hal itu karena rumah tempat tinggal mereka ditutup oleh tetangga, sehingga satu-satunya jalan yakni turun melewati pinggiran sungai.

Berdasarkan pengakuan Juladi, permasalahan ini terjadi karena sengketa kepemilikan tanah tempat tinggal mereka.

Istri Juladi atau ibu dari bocah itu, Imelda Tobing (55) mengatakan, kejadian ini membuat akses mereka keluar rumah menjadi sulit.

Termasuk ketika mengantarkan anaknya pergi ke sekolah.

"Ya saya antar dulu anak saya turun ke bawah, naik lewat jembatan. Pulang juga begitu."

"Kalau mau ke warung juga atau belanja tetap lewat situ juga," katanya, Senin (28/7/2025), dilansir TribunJateng.com.

Buntut dari penutupan akses ini juga membuat sang anak yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar, tidak bisa bermain ke luar rumah.

Baca juga: Tragis Siswa SD di Bangka Selatan Tewas Usai Dibully, Ini Kronologinya

Ia pun khawatir dengan kondisi mental anaknya.

"Anak saya sering bilang adik pengen main. Ya gimana nak, intinya saya sampaikan untuk sabar."

"Walaupun dia juga sering bilang takut kalau ada orang yang berniat jahat. Depresi mental anak saya yang saya khawatirkan, apalagi dia perempuan," bebernya.

Kejadian ini juga menjadi sorotan warga setempat.

Lebih lagi, warga menyebut Juladi kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Sementara itu, Camat Gajahmungkur, Puput Widhiatmoko Hadinugroho turun langsung menangani permasalahan ini.

Ia bertemu perwakilan warga sekitar bersama pemilik tanah.

"Setelah kita cek dan tanya pada warga masyarakat yang mengetahui memang ada sengketa yang sudah terjadi mulai tahun 2019," ujar Puput.

Menurutnya, sudah dilakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, namun tak ada titik terang.

"Sudah diadakan mediasi di RT, RW, Kelurahan namun beberapa kali musyawarah itu tidak ada titik temu sehingga sampai ke jalur hukum," tandasnya.

Dikatakan, sejak 17 Juli 2025, Pengadilan Negeri Semarang memutuskan tanah yang menjadi tempat tinggal Juladi dan keluarganya merupakan milik Sri Rejeki.

Puput menyampaikan, ke depan pihaknya ingin melakukan musyawarah, sehingga anak SD itu bisa mendapatkan akses jalan.

"Jadi tidak melalui sungai, melipir di jalan yang tidak harusnya dilalui. Karena Pak Juladi ini masih mengajukan banding."

"Sambil nanti proses pengadilan berjalan nanti kita ketuk hati Ibu Sri Rejeki sambil nanti mengikuti proses di pengadilan," urainya.

Baca juga: Kronologi 3 Pekerja Jatuh ke Sungai Saat Mengecat Jembatan Tarailu Mamuju, 2 Orang Belum Ditemukan

Menurut Puput dari keterangan warga, Juladi beberapa kali terlibat permasalahan dengan warga sekitar.

Sehingga, hubungannya dengan tetangga kurang terjalin baik.

"Di sisi lain yang bersangkutan menurut cerita warga, komunikasi dengan warga kurang baik. Ada beberapa kali permasalahan."

"Sampai ada cerita anjingnya mati, itu yang dituduh warga sampai mengeluarkan parang dan lain sebagainya. Moga-moga ke depan komunikasinya lebih baik dengan warga," jelas dia.

Puput pun berharap kejadian ini tak mengganggu kondisi psikologis anak dari pasangan Juladi dan Imelda.

Suami-istri itu diketahui bekerja sebagai pemulung.

"Ke depan harus dicari jalan terbaik untuk musyawarah sehingga di hatinya gara-gara kejadian ini tidak baik untuk anaknya," ujarnya.

Viral di Media Sosial

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat anak berseragam putih merah berjalan perlahan melintasi pinggir sungai kecil sambil menggandeng ibunya.

Mereka berjalan di atas bebatuan yang dilalui bisa membahayakan keselamatan.

Narasi dalam video tersebut menyebutkan, mereka terpaksa berjalan di bawah saluran pembuangan limbah rumah tangga.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Siswi SD di Semarang Terpaksa Susuri Sungai Demi Sekolah, Alasannya Bikin Pilu

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Franciskus Ariel Setiaputra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved