Senin, 6 Oktober 2025

Perusakan Rumah Doa Terjadi Lagi, Kali Ini di Padang, 9 Orang Ditangkap

Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin mengatakan, penangkapan terduga pelaku dilakukan berdasarkan sejumlah video yang beredar di media sosial.

Editor: Erik S
Tangkapan layar video Instagram @infosumbar
Warga merusak sebuah rumah doa yang juga dijadikan tempat pendidikan bagi siswa Kristen milik jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Minggu (27/7/2025) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG-   Kasus perusakan rumah doa milik umat Kristen terjadi. Kali ini perusakan rumah doa terjadi di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), pada Minggu (27/7/2025) sore.

Perusakan rumah doa itu terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat.

Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin mengatakan, penangkapan terduga pelaku dilakukan berdasarkan sejumlah video yang beredar di media sosial.

"Yang sudah kita amankan sembilan orang. Tentunya akan berkembang lagi. Sembilan orang ini sesuai dengan apa yang ada di video yang sudah ada, karena ada bukti-bukti maka kami amankan semua," ujar Solihin dikutip dari video yang diunggah akun Instagram Polresta Padang, Senin (28/7/2025).

Baca juga: Komnas PA Nilai Intervensi Stafsus KemenHAM di Kasus Retret Sukabumi Timbulkan Kekhawatiran

Saat ini terduga pelaku masih dalam pemeriksaan.

Kata dia situasi di rumah tersebut kini telah aman. 

Dia meminta agar masyarakat tidak gegabah dalam menyikapi sesuatu.

"Jangan masyarakat gegabah, jangan masyarakat bertindak anarkis. Semua ada hukum. Jadi siapa yang berbuat maka akan bertanggung jawab," ujar Solihin.

Dari video yang diunggah akun Instagram @infosumbar, terlihat sejumlah warga menghancurkan kaca jendela dengan batu dan kayu.

Mayoritas perempuan yang berada dalam rumah ibadah panik dan membawa keluar anak-anak yang menangis histeris.

Pendeta Gereja Kristen setia Indonesia atau GKSI Padang, F Dachi, mengatakan rumah tersebut merupakan rumah doa yang juga digunakan sebagai tempat belajar agama bagi siswa Kristen. 

"Saat itu datang ketua RW dan RT memanggil untuk berbicara di belakang rumah. Namun di depan, warga ramai datang dan melakukan perusakan," kata Dachi saat dihubungi, Minggu malam. 

Dachi menyebutkan, selain jendela rumah yang dipecahkan dan peralatan yang dirusak, ada dua anak yang mengalami luka-luka akibat aksi tersebut.

Sebelumnya terjadi di Sukabumi

Sebelumnya terjadi kasus perusakan rumah doa tempat retret siswa beragama Kristen di Sukabumi, Jawa Barat.

Perusakan dan pembubaran retret pelajar tersebut terjadi di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi pada 27 Juni 2025 lalu.

Baca juga: Menteri Agama Sebut Jemaat Gereja di Depok yang Digeruduk Massa Bisa Pakai Kantor Kemenag Beribadah

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved