Jumat, 3 Oktober 2025

Detik-detik Nenek di Blora Diduga Dibunuh Cucu, Pelaku Keliling Desa Bawa Celurit

Nenek 82 tahun ditemukan tewas ditikam cucunya di Blora, diduga pelaku alami depresi usai gagal kuliah. Kasus masih diselidiki polisi.

Penulis: Faisal Mohay
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
ILUSTRASI PEMBUNUHAN - Pemuda di Blora diduga bunuh neneknya pada Jumat (25/7/2025). Pelaku mengalami depresi karena keinginan kuliah ditolak ibu. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang nenek di Dukuh Kalisangku, Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, Jawa Tengah bernama Patmirah (82) ditemukan tewas ditikam pada Jumat (25/7/2025) malam. 

Diduga korban ditikam cucunya, IMH (19) yang kini telah diamankan.

Rumah Patmirah berada di depan rumah IMH, pelaku sendiri tinggal bersama ibunya.

IMH diduga mengalami depresi sehingga membacok Patmirah hingga seekor sapi milik tetangganya.

IMH sendiri menjadi tulang punggung keluarga dengan kerja di Kalimantan.

Hal itu dilakukannya setelah dirinya lulus Sekolah Teknik Menengah (STM).

Setiap bulan IMH rutin mengirimkan uang bulanan untuk biaya hidup dan biaya sekolah adik.

Pria 19 tahun itu juga mengumpulkan tabungan agar dapat kuliah.

Namun ketika pulang ke rumah, keinginan untuk kuliah ditolak ibu.

IMH menjadi sering murung dan tak nyambung ketika diajak berkomunikasi.

Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengatakan kasus pembunuhan Patmirah masih diselidiki karena tak ada saksi.

"Kasus ini masih ditangani Satreskrim Polres Blora untuk mencari motif maupun terduga pelaku," bebernya, Sabtu (26/7/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Kesal Dimarahi Berulangkali, Arifin Warga Medan Deli Tikam Kakaknya

Kapolsek Tunjungan, AKP Subiyono, menerangkan korban mengalami dua luka sayat di leher serta wajah.

"Setelah menerima laporan atas kejadian itu, kami tim gabungan dari Polsek Tunjungan, Satreskrim Polres Blora, Inafis Polres Blora, dan Satintelkam Polres Blora segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi," tuturnya.

Guru ngaji IMH, Muhyiddin (54), menerangkan IMH mendatangi rumahnya ketika keinginan untuk kuliah ditolak ibu.

"Sebenarnya anak ini (IMH) adalah santri saya sejak kelas TK sampai lulus STM. Saya tahu persis orangnya sangat baik, rajin, sopan."

"Penyebabnya dia mengalami depresi, gangguan jiwa. Dia lulus STM itu bekerja di Kalimantan," katanya.

Selama berada di rumah, IMH sulit diajak berkomunikasi dan menunjukkan gejala gangguan jiwa.

"Saya mencoba untuk menyembuhkannya sehari, dua hari, sampai tiga kali. Ternyata saya lihat nggak ada gangguan dari bangsa gaib. Saya yakin ini depresi, gangguan jiwa," tuturnya.

Baca juga: 3 Fakta Serma Tengku Dian Bunuh Istri di Deli Serdang: Ditetapkan Tersangka hingga Motif Ekonomi

Kasus pembunuhan terungkap setelah warga menemukan sapi milik warga bernama Winarsih dibacok IMH.

IMH berkeliling rumah mencari keberadaan ibunya sambil membawa celurit.

Di hari yang sama, nenek Patmirah ditemukan tewas dengan luka sayatan.

"Tapi bukan berarti bendo atau sabitnya itu mau digunakan untuk membunuh ibunya. Saya yakin tidak. Tapi karena dia stres kan kayak gitu,"

"Sebenarnya dia ketika bawa bendo, bawa arit itu ke rumah saya, tapi karena saya waktu itu nggak ada, dan saya sedang di sawah, akhirnya dia cari ibunya ke mana-mana. Seandainya dia (IMH) di sini, insyaallah nggak akan kejadian apapun," katanya.

Ia meminta keluarga untuk membawa IMH ke rumah sakit jiwa.

"Akhirnya keluarga sepakat dengan perangkat desa, Babinsa, Kepala Desa, dia dibawa ke rumah sakit jiwa di Rembang," pungkasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Depresi Karena Tak Direstui Kuliah, Seorang Pemuda di Blora Diduga Membacok Nenek Hingga Tewas

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/M Iqbal)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved