Top Rank
5 Kota Termacet di Indonesia: Bandung Nomor 1, Disusul Medan dan Palembang
Berikut informasi lengkap 5 kota termacet di Indonesia. Bandung jadi juaranya disusul Medan dan Palembang.
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan teknologi navigasi Belanda, TomTom Traffic Index merilis daftar 5 kota termacet di Indonesia di tahun 2024.
TomTom Traffic Index meliputi kondisi lalu lintas lebih dari 500 kota di 62 negara, termasuk Indonesia.
Indeks ini memeringkat kota-kota tersebut berdasarkan waktu tempuh rata-rata, serta tingkat kemacetan, hingga menyediakan akses informasi lalu lintas per kota.
Daftar ini membantu pengemudi, pejalan kaki, perencana kota, produsen mobil, dan pembuat kebijakan mengatasi tantangan lalu lintas dan membuat keputusan yang tepat demi masa depan yang lebih baik.
Dari data TomTom Traffic Index 2024, ada 5 kota di Indonesia yang masuk daftar 501 kota termacet di dunia.
Berikut informasi lengkap 5 kota termacet di Indonesia, dikutip dari tomtom.com, Sabtu (26/7/2025):
Baca juga: 10 Provinsi dengan Tindak Pidana Terendah di Indonesia, Kalimantan Utara Peringkat 1
1. Kota Bandung, Jawa Barat
Wilayah berjuluk Kota Kembang ini menempati posisi pertama kota termacet di Indonesia.
TomTom Traffic Index melaporkan pengendara membutuhkan waktu 32 menit 37 detik dengan jarak tempuh per 10 kilometer.
Durasi ini bertambah 30 detik dibandingkan survei tahun 2023 lalu.
Meskipun durasi waktu bertambah, posisi Bandung jadi kota termacet di dunia turun.
Pada 2023 Bandung ada di posisi 8, dan tahun 2024 di nomor 12.
Sementara tingkat kemacetan mencapai 48 persen.
Pengendara kehilangan waktu 108 jam per tahun pada jam sibuk.
2. Kota Medan, Sumatera Utara

Kota Medan menempati urutan kedua kota termacet di Indonesia.
Pengguna jalan di Kota Medan membutuhkan waktu 32 menit 3 detik dengan jarak tempuh per 10 kilometer.
Waktu tersebut, bertambah 10 detik dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan tingkat kemacetan sebesar 40 persen.
Pengendara kehilangan waktu 111 jam per tahun pada jam sibuk.
Panjang jalan di Kota Medan adalah 3.017,40 km berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Ini adalah panjang jalan yang berstatus jalan kota.
Informasi tambahan, jumlah kendaraan di Kota Medan sangat banyak dan terus bertambah.
Pada April 2025, total kendaraan bermotor di Medan mencapai 3,69 juta unit, terdiri dari 2,98 juta sepeda motor, 530.267 mobil penumpang, dan 171.794 mobil bermuatan.
Baca juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata Terdekat dari Stasiun Solo Balapan, Ada Monumen Pers hingga Keraton
3. Kota Palembang, Sumatera Selatan

Wilayah berjuluk Kota Pempek ini menempati posisi ketiga kota termacet di Indonesia.
TomTom Traffic Index melaporkan pengendara membutuhkan waktu 27 menit 55 detik dengan jarak tempuh per 10 kilometer.
Durasi ini bertambah 30 detik dibandingkan survei tahun 2023 lalu.
Meskipun durasi waktu bertambah, posisi Palembang jadi kota termacet di Dunia turun.
Pada 2023 Palembang ada di posisi 33, dan di tahun 2024 di nomor 53.
Sementara tingkat kemacetan mencapai 41 persen.
Pengendara kehilangan waktu 94 jam per tahun pada jam sibuk.
4. Kota Surabaya, Jawa Timur

Kota Surabaya menempati urutan keempat kota termacet di Indonesia.
Pengguna jalan di Kota Surabaya membutuhkan waktu 26 menit 59 detik dengan jarak tempuh per 10 kilometer.
Waktu tersebut, bertambah 10 detik dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan tingkat kemacetan sebesar 31 persen.
Pengendara kehilangan waktu 76 jam per tahun pada jam sibuk.
Pemerintah Kota Surabaya berencana mengembangkan transportasi taksi air untuk mengatasi kemacetan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa pihaknya akan mengembangkan transportasi Taksi Air pada tahun 2025.
Transportasi air akan dihidupkan dengan memanfaatkan fungsi Sungai Kalimas.
"Sebagai Kota Maritim, kita memanfaatkan air untuk transportasi," kata Wali Kota Eri, Selasa (20/8/2024) lalu, dikutip dari kominfo.jatimprov.go.id.
Eri mengaku, telah berdiskusi dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya terkait rencana pengembangan Taksi Air.
Bahkan, Lantamal V Surabaya mendukung rencana pengembangan transportasi air tersebut.
"Maka yang akan kita mulai itu Insyaallah dari Gunungsari sampai ke Petekan. Nanti kita juga akan mencoba itu, jadi nanti mulai Gunungsari, kita buat Hub-nya di situ, kita nanti ada feeder (terkoneksi)," ujarnya.
Untuk mendukung pengembangan Taksi Air, Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya akan menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan kapal dalam penyediaan perahu.
"Kalau Taksi Air saya pastikan akan tepat waktu, karena tidak ada halangan sama sekali," tandasnya.
Baca juga: 10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia versi BPS, Jakarta Ada di Posisi Puncak
5. Jakarta

Jakarta menempati posisi kelima kota termacet di Indonesia.
TomTom Traffic Index melaporkan pengendara membutuhkan waktu 25 menit 31 detik dengan jarak tempuh per 10 kilometer.
Durasi ini bertambah 10 detik dibandingkan survei tahun 2023 lalu.
Meskipun durasi waktu bertambah, posisi Jakarta jadi kota termacet di Dunia turun.
Pada 2023 Jakarta ada di posisi 25, dan di tahun 2024 di nomor 90.
Sementara tingkat kemacetan mencapai 43 persen.
Pengendara kehilangan waktu 108 jam per tahun pada jam sibuk.
(Tribunnews.com/Endra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.