Bentrokan di Pemalang
Bantah Serang Dulu Kubu FPI, PWI LS: Kita Akan Buktikan Siapa yang Menyerang Duluan dengan Batu
PWI LS mengaku punya bukti terkait peristiwa kericuhan di acara pengajian Rizieq Shihab di Pemalang, bantah lebih dulu menyerang FPI.
TRIBUNNEWS.COM - Pengajian yang menghadirkan tokoh Front Persatuan Islam (FPI), Rizieq Shihab, di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, berujung ricuh, Kamis (24/7/2025) dini hari.
Front Persatuan Islam (FPI) adalah nama baru yang sempat digunakan oleh para eks anggota dan simpatisan Front Pembela Islam setelah organisasi tersebut resmi dibubarkan oleh pemerintah Indonesia pada 30 Desember 2020.
Sementara, Organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) adalah ormas yang didirikan pada 19 Oktober 2023 oleh sejumlah tokoh Nahdliyin, termasuk KH Abbas Billy Yachsy dan KH Imaduddin Utsman Al Bantani.
PWI LS menolak kedatangan Rizieq Shihab dan massa dari FPI yang memberikan dukungan atas kehadiran tokoh tersebut.
Dalam peristiwa itu, sebanyak 15 orang menjadi korban luka.
Sebagian besar dari mereka mengalami luka di bagian kepala dan lengan.
Ketika itu, ratusan anggota PWI LS yang berkumpul di masjid sekitar lokasi berusaha masuk ke area ceramah untuk membubarkan acara menyambut kedatangan Rizieq Shihab.
Kericuhan disebut bermula dari provokasi seseorang yang melempar batu ke arah PWI LS saat tengah negosiasi dengan pihak kepolisian.
Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS), Ken I Pramendra, membantah pihaknya disebut yang lebih dulu menyerang FPI.
PWI LS mengaku punya bukti terkait peristiwa kericuhan di acara pengajian Rizieq Shihab di Pemalang tersebut.
"Boleh saja klaim sendiri, tapi fakta di lapangan kan lain," ujar Ken I Pramendra dalam wawancara yang ditayangkan YouTube Tribunnews.com, Jumat (25/7/2025).
Baca juga: Sekjen PWI-LS Bantah Anggotanya Pakai Sajam saat Bentrok dengan FPI: Hanya Tongkat Kayu Kecil
PWI LS mengklaim tidak menyerang lebih dulu kubu FPI.
Menurut Ken, pihak FPI menggunakan senjata tajam dalam kericuhan tersebut.
"Dalam hal penyerangan, akan kita buktikan siapa yang menyerang duluan dengan batu. Kami sepanjang jalan itu bersih dari batu."
"Bahkan batu yang digunakan senjata itu sama anak Laskar dikembalikan, itu dari mereka yang melempar batu."
"Yang lebih tragisnya menggunakan senjata tajam. Betapa buasnya, kejamnya, begitu brutalnya mereka menggunakan senjata tajam untuk menghabis laskar-laskar kami dari PWI," sebutnya.
Kronologi Versi FPI
Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, menjelaskan kronologi kejadian sebelum bentrokan terjadi.
Ia mengatakan, rombongan Rizieq ingin masuk lokasi Tabligh Akbar di Petarukan, Pemalang pada Rabu (23/7/2025) pukul 22.00 WIB lewat Depan Panggung.
"Rombongan sempat dihadang Brigade Polisi dan diarahkan agar lewat jalur belakang panggung tapi Komandan Tim Pengawalan IB HRS menolak dan sempat berdebat dengan Polisi," ujarnya, Kamis.
Argumen tim pengawalan Rizieq adalah bahwa jalur depan panggung sudah disterilkan oleh panitia dan warga.
Akhirnya Rizieq lewat depan panggung dan aman, lalu mengisi ceramah.
Namun, jalur belakang panggung disebut sudah dikuasai PWI LS yang sedang menunggu untuk menghadang Rizieq.
Akhirnya panitia dan warga yang ada di jalur belakang panggung bentrok dengan PWI LS.
Disebutnya PWI LS lalu dipukul mundur dari jalur tersebut.
"Namun Alhamdulillah setelah itu polisi melindungi warga dan panitia, meski sebelumnya telah terjadi bentrok dan membuat pihak warga dan panitia serta PWI LS luka-luka karena bentrok," jelas Aziz.
PWI LS Ungkap Duduk Perkara
Ken I Pramendra mengatakan, kericuhan bermula dari provokasi seseorang yang melempar batu ke arah PWI LS saat tengah negosiasi dengan pihak kepolisian.
Ia menyebut, PWI LS memiliki dokumentasi lengkap yang justru menunjukkan provokasi, termasuk pelemparan batu dan pembawa celurit, berasal dari pihak lawan.
"Saat kami berkoordinasi dengan aparat di lokasi pada Rabu (23/7/2025), justru dari pihak mereka ada yang melempar batu besar hingga menimbulkan korban di pihak kami," ungkapnya kepada TribunJateng.com usai menjenguk anggota PWI LS di RSI Al Ikhlas Pemalang, Kamis.
Baca juga: 5 Populer Regional: Bentrok Ceramah Habib Rizieq - Sosok Intan Berhenti Sekolah Demi Kerja

Ken menyampaikan, seluruh anggota PWI LS sejak awal telah diinstruksikan untuk tidak membawa senjata tajam saat aksi.
Menurutnya, narasi penyerangan menggunakan senjata tajam tersebut sebagai upaya framing dan playing victim dari pihak tertentu untuk menyudutkan PWI LS.
"Aksi yang dilakukan merupakan, bentuk pembelaan terhadap bangsa dari pengaruh paham radikal dan provokasi yang dinilai membahayakan persatuan," katanya.
Ia mengklaim, keterlibatan PWI LS bermula dari penolakan masyarakat di Kabupaten Pemalang terhadap kedatangan Rizieq Shihab, yang kemudian memicu penyebaran ajakan kekerasan dari pihak yang mengatasnamakan FPI.
"Kami sudah koordinasi dengan Forkopimda Pemalang, Polda Jateng, hingga Mabes Polri. Tapi sangat disayangkan, potensi konflik yang kami sampaikan tidak diantisipasi dengan baik."
"Bahkan kami lihat, Forkopimda duduk bersama dengan Rizieq, sementara di lapangan situasi memanas," paparnya.
Mengenal FPI dan PWI LS
Front Persatuan Islam (FPI) adalah organisasi masyarakat yang dibentuk oleh mantan pengurus dan simpatisan Front Pembela Islam setelah pemerintah Indonesia secara resmi membubarkan FPI pada 30 Desember 2020.
Pembentukan FPI sebagai respons atas pelarangan aktivitas FPI oleh pemerintah.
FPI dideklarasikan pada 31 Desember 2020 oleh tokoh-tokoh seperti Munarman, Ahmad Shabri Lubis, dan Habib Idrus Al Habsyi
Tujuan FPI adalah untuk melanjutkan perjuangan membela agama, bangsa, dan negara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Pemerintah menyatakan bahwa FPI tidak lagi memiliki legal standing, baik sebagai ormas maupun organisasi biasa.
Meski begitu, Front Persatuan Islam diperbolehkan berdiri sebagai organisasi baru, selama tidak melanggar hukum.
Nama ini kemudian diganti menjadi Front Persaudaraan Islam setelah diketahui bahwa nama “Persatuan Islam” sudah digunakan oleh ormas lain yang lebih dulu berdiri.
Baca juga: Bentrok di Pemalang, FPI dan PWI LS Sudah Berselisih selama 2,5 Tahun, Pemicunya soal Nasab
Sementara itu, Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) adalah sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang didirikan pada 29 Agustus 2023 di Buntet, Cirebon.
PWI LS dideklarasikan secara resmi pada 6 Oktober 2023 di Cilacap.
Ormas ini mengusung semangat nasionalisme, keislaman Nusantara, dan penolakan terhadap klaim nasab Ba’alawi yang dianggap tidak sah secara ilmiah dan historis oleh para pendirinya.
PWI LS bukan bagian resmi dari Nahdlatul Ulama (NU), meskipun digagas oleh tokoh-tokoh Nahdliyin
PWI LS dituding oleh sebagian kalangan sebagai gerakan ideologis yang menyudutkan kelompok habaib dan menyebarkan narasi anti-nasab Ba’alawi
PBNU telah mengeluarkan surat edaran yang menegaskan bahwa PWI LS bukan banom NU dan tidak berhak mengatasnamakan NU.
PWI LS menjadi fenomena baru dalam lanskap ormas Islam Indonesia, dengan pendekatan yang tegas terhadap isu-isu kebangsaan, keislaman lokal, dan klaim nasab.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Duduk Perkara Ceramah Rizieq Ricuh di Pemalang, Termakan Emosi Provokasi Pelemparan Batu
(Tribunnews.com/Nuryanti/Reynas Abdila/Dewi Agustina) (TribunJateng.com/Raf)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.