Minggu, 5 Oktober 2025

Lansia Terluka Parah Dianiaya Istri Pakai Linggis, Keluarga Bingung Biaya Pengobatan Rp 30 Juta

Nengah Rauh menderita luka di sekujur tubuhnya akibat dianiaya sang istri menggunakan linggis besi. Keluarga bingung biaya pengobatan Rp 30 juta.

Penulis: Dewi Agustina
Istimewa
DIANIAYA ISTRI - Nengah Rauh, lansia asal Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali menderita luka di sekujur tubuhnya akibat dianiaya sang istri menggunakan linggis besi. Kini keluarga bingung biaya pengobatan Rp 30 juta. Foto ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Ni Nengah WR (60), lansia asal Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali menganiaya suaminya, I Nengah Rauh (62).

Akibatnya Nengah Rauh menderita luka di sekujur tubuhnya akibat dianiaya sang istri menggunakan linggis besi.

Baca juga: Istri Kabur, Pria di Purwakarta Malah Aniaya Anak, Aksinya Direkam karena Kesal Digugat Cerai

Linggis besi adalah alat pertukangan yang terbuat dari batang besi padat.

Linggis biasanya berbentuk lurus atau sedikit melengkung, dengan ujung yang runcing atau pipih. 

Fungsinya sangat serbaguna, terutama untuk mencongkel, membongkar, mencabut paku, atau menggali tanah keras.

Nengah Rauh Dianiaya Istri Pakai Linggis
DIANIAYA ISTRI - Lansia asal Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, I Nengah Rauh (62) dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat luka cukup parah di sekujur tubuhnya, Jumat (18/7/2025). Nengah Rauh dianiaya istrinya menggunakan linggis.

Kedua pergelangan Nengah Rauh mengalami patah, disertai luka parah di bagian wajah dan pelipis.

Sementara Ni Nengah WR diduga mengalami gangguan jiwa.

Hingga Minggu (20/7/2025), Nengah Rauh masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Karangasem,

Saat ini pihak keluarga bingung terkait dengan biaya pengobatan Nengah Rauh.

Baca juga: Perkara Utang, Emak-emak di Bekasi Dianiaya, Pelaku Marah saat Korban Minta Waktu untuk Bayar

Nengah Rauh harus menjalani operasi, biayanya mencapai Rp 30 juta.

Informasi dari keluarga, biaya itu tidak dapat ditanggung jaminan kesehatan, karena cedera yang dialami Nengah Rauh akibat tindakan kriminal (penganiayaan).

"Keluarga korban menghubungi saya dan menyampaikan bahwa pengobatan tidak ditanggung BPJS," kata I Made Alit Mastika, Kepala Wilayah Banjar Karangsari Kaje, Sabtu (19/7/2025).

"Biaya operasi diperkirakan mencapai Rp 30 juta, belum termasuk biaya rawat inap dan pengobatan lanjutan lainnya," tambahnya.

Keluarga sangat berharap biaya pengobatan Nengah Rauh dapat ditanggung BPJS Kesehatan.

Mengingat kejadian tersebut juga merupakan musibah dan Nengah Rauh juga tercatat sebagai warga kurang mampu yang iuran jaminan kesehatannya dibayarkan pemerintah.

Ia menambahkan, Nengah Rauh berasal dari keluarga tidak mampu dan selama ini hanya bekerja sebagai petani.

Rumah tempat mereka tinggal pun berdiri di atas tanah milik pura (plaba pura), bukan milik pribadi.

Pihaknya sudah berencana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem untuk mencari solusi.

"Kalau memang tidak ditanggung BPJS, tentu kami harap ada bantuan dari instansi atau yayasan sosial. Beberapa yayasan sudah kami hubungi," jelasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian telah mengamankan pelaku tak lama setelah kejadian.

Pelaku sempat dimintai keterangan di Polsek Selat sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi kejiwaannya.

Kronologis Penganiayaan

Awalnya pasangan lansia ini terlibat adu mulut sekitar pukul 10.00 Wita.

Diduga karena emosi, sang istri mengambil sebuah linggis dan menyerang suaminya secara membabi buta.

Korban pun terkapar, tubuhnya menderita luka serius.

Kedua pergelangan tangannya mengalami patah, disertai luka parah di bagian wajah dan pelipis.

Warga yang mendengar keributan segera memberikan pertolongan. 

I Nengah Rauh dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Namun karena kondisinya cukup parah, ia segera dirujuk ke RSUD Karangasem untuk penanganan intensif.

"Korban mengalami patah di kedua tangan dan luka parah di wajah. Setelah itu langsung dirujuk ke RSUD," ungkap Kepala Wilayah Dusun Karangsari Kaje, I Made Alit Mastika.

Sementara itu sang istri, Ni Nengah WR membeli bahan bakar minyak dan membakar dapur serta kasur di rumahnya. 

Api dengan cepat melalap bagian dapur.

Dibantu warga, kasur berhasil diselamatkan sebelum api menjalar ke bangunan utama rumah.

"Untung warga cepat bertindak. Hanya dapurnya yang terbakar. Kasurnya sempat dikeluarkan dari kamar sebelum api makin besar," lanjut Mastika.

Usai melakukan aksi pembakaran, pelaku langsung meninggalkan rumah.

Warga bersama aparat desa dan kepolisian menyisir area sekitar melakukan upaya pencarian.

Setelah lebih dari tiga jam, Ni Nengah WR akhirnya ditemukan di rumah keluarganya yang di Dusun Karangsari Tengah.

Dia kemudian kemudian diamankan ke Polsek Selat untuk dimintai keterangan.

Mengingat kondisinya yang diduga sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), pihak berwenang memutuskan untuk merujuknya ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. 

Penulis: Tribun-Bali.com/Eka Mita Suputra 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Petani Lansia di Karangasem Dianiaya Istri dengan Linggis, Keluarga Bingung dengan Biaya Pengobatan

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Lansia Cekcok di Karangasem, Suami Babak Belur Dianiaya Istri dengan Linggis lalu Kalap Bakar Dapur

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved