KM Barcelona Terbakar di Minahasa Utara
KM Barcelona Terbakar di Laut Talise: Tangis Ibu, Balita, dan Aksi Nelayan Penolong
Tangis ibu dan balita mewarnai tragedi KM Barcelona 5 di Laut Talise. Nelayan penolong jadi pahlawan di tengah kobaran api.
Editor:
Glery Lazuardi
Meski lelah dan masih terombang-ambing trauma, Mamay menjadi simbol harapan bagi ratusan nyawa yang terselamatkan hari itu.
Baca juga: KM Barcelona VA Terbakar, Kemenhub Masih Verifikasi Data Jumlah Penumpang
Detik-Detik Kepanikan Tanpa Pelampung
Vani Arunde, penumpang lain bersama dua anak balitanya, mengatakan saat api mulai menjalar, mereka sedang berada di dalam kamar.
“Cepat sekali itu api. Kita panik. Tidak sempat pikir apa-apa,” kata Vani yang berenang tanpa pelampung hampir satu jam sebelum diselamatkan nelayan.
Ketiadaan pelampung dan tidak adanya peringatan resmi dari awak kapal menambah daftar panjang masalah keselamatan pelayaran yang perlu dievaluasi.
Kronologi Insiden
Waktu Kejadian: Minggu, 20 Juli 2025 pukul 12.00 WITA
Lokasi: Perairan antara Pulau Talise dan Pulau Gangga, sekitar 60 km dari Pelabuhan Manado
Asal-Tujuan: KM Barcelona 5 berangkat dari Melonguane (Talaud) menuju Manado
Jumlah Penumpang: Diduga lebih dari 400 orang, meskipun awalnya disebut 280
Evakuasi dilakukan oleh gabungan unsur Basarnas, Bakamla, TNI/Polri, serta warga setempat. Tiga titik evakuasi adalah Pelabuhan Serei (293 penumpang), Munte (87 penumpang), dan Manado (sekitar 150 penumpang).
Baca juga: KM Barcelona VA Terbakar, Kemenhub Masih Verifikasi Data Jumlah Penumpang
Tiga Korban Jiwa, Sebagian Pasien Rujukan
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, seluruhnya adalah pasien rujukan medis:
Asna Lapae (50)
Zakaria Tindiuling
Juliana Humulung (40) – dilaporkan dalam kondisi hamil
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.