Pemerintah Tutup Gunung Rinjani, Menkopolkam: Keselamatan Prioritas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah resmi menutup sementara jalur pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keputusan ini diambil menyusul serangkaian insiden jatuhnya pendaki dalam beberapa pekan terakhir.

Penutupan diumumkan usai rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolkam) RI.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, serta pemangku kepentingan lainnya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan pendaki dan peningkatan standar keamanan, pemerintah menyepakati sejumlah langkah strategis.

Langkah-Langkah Pemerintah:

• Penutupan total jalur pendakian Gunung Rinjani hingga pemberitahuan lebih lanjut.
• Perbaikan SOP pendakian dan evakuasi darurat selama masa penutupan, agar lebih responsif dan efektif menghadapi kondisi ekstrem.
• Peningkatan fasilitas keamanan dan sarana darurat di sepanjang jalur pendakian.
• Verifikasi kelayakan jalur oleh Basarnas, TNI-Polri, dan Tim Mountaineering Indonesia sebelum dibuka kembali.

Baca juga: Bocah 8 Tahun dan Anggota Polisi Tewas saat Acara Nikahan Anak Dedi Mulyadi di Garut

Pemerintah menegaskan, pembukaan jalur pendakian hanya akan dilakukan setelah semua pihak menyatakan bahwa jalur telah memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.

Deputi Menkopolkam Budi Gunawan mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi keputusan ini demi keselamatan bersama.

“Keselamatan jiwa pendaki adalah prioritas. Jalur hanya dibuka kembali jika seluruh standar keamanan telah terpenuhi melalui koordinasi lintas instansi,” ujar Budi Gunawan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/7/2025).

“Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani atau Posko Basarnas setempat,” tambahnya.

Tiga Insiden Pendaki Jatuh di Gunung Rinja

Data dari Basarnas mencatat tiga insiden pendaki jatuh yang terjadi hanya dalam satu bulan terakhir:

1. Juliana Marins (Pendaki asal Brasil)

Juliana dilaporkan terjatuh saat melakukan pendakian menuju Danau Segara Anak melalui jalur Sembalun pada Sabtu, 21 Juni 2025. Awalnya diperkirakan jatuh ke jurang sedalam 150–200 meter, namun jenazahnya ditemukan di kedalaman 600 meter.
Evakuasi jenazah dilakukan dalam kondisi sulit dan baru berhasil pada Rabu, 25 Juni 2025.

Baca juga: 5 Fakta Pendaki Swiss Jatuh di Rinjani: Berhasil Selamat hingga Dievakuasi Pakai Heli 

2. Benedikt Emmenegger (Pendaki asal Swiss)

Pendaki asal Swiss ini mengalami kecelakaan saat menuruni jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak pada Rabu, 16 Juli 2025.
Ia berhasil selamat meskipun mengalami luka parah dan segera dievakuasi menggunakan helikopter oleh Tim SAR.

3. Sarah Tamar Van Hulten (Pendaki asal Belanda)