Siswa SMA di Garut yang Akhiri Hidup Gara-gara Dibully Teman, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Buka Suara
Dirinya hanya bisa memastikan, beberapa aspek yang nantinya mungkin bisa disampaikan terbatas penyebab terjadinya insiden bukan hasil investigasi
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menanggapi soal adanya kasus kematian siswa SMA di Garut, Jawa Barat akibat aksi bullying oleh teman-temannya.
Kata Mu'ti, saat ini Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan penanganan dan pendalaman.
Dirinya memastikan, insiden bullying itu bukan terjadi di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang baru berlangsung pekan ini.
"Jadi kasus di Garut itu sedang didalami oleh KPAI, tapi penyebabnya bukan karena MPLS. Saya tegaskan, penyebab kematian yang bersangkutan bukan karena MPLS," kata Mu'ti saat ditemui awak media usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Sejauh ini hasil investigasi terhadap kematian siswa tersebut belum bisa disampaikan kepada publik.
Dirinya hanya bisa memastikan, beberapa aspek yang nantinya mungkin bisa disampaikan hanyalah terbatas pada penyebab terjadinya insiden tersebut, bukan pada hasil pemeriksaan.
Baca juga: Siswa SMA di Garut Akhiri Hidup Diduga Karena Di-bully Teman-temannya
"Tapi (meninggalnya) karena sebab lain yang nanti itu beberapa akan diungkap ke publik. Dan mohon maaf kami tidak bisa menyampaikan hasil investigasinya kepada masyarakat luas, karena memang itu untuk kalangan terbatas saja," tandas Mu'ti.
Sebelumnya, P (16) seorang anak SMA kelas 10 di Kabupaten Garut, Jawa Barat ditemukan meninggal dunia di rumahnya sendiri dalam kondisi tak wajar.
Anak tersebut diduga mengakhiri hidup lantaran menerima perundungan atau bullying di sekolahnya.
Ia merupakan siswa SMA 6 Garut.
Tewas Tak Wajar
Dikutip dari TribunJabar.id, P diketahui ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tak wajar di area luar lantai dua rumahnya pada Senin (14/7/2025) subuh.
Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Tim Inafis Polres Garut juga ungkapnya, kemarin pagi telah melakukan serangkaian tugas.
"Sampai hari ini kami sedang melakukan penyelidikan," ujarnya kepada awak media, Selasa (15/7/2025).
Peristiwa ini sebelumnya viral di media sosial, bahkan mendapat respon langsung dari Wakil Bupati Garut Putri Karlina.
Masjid di Garut Dibangun dari 12 Ton Sampah Plastik, Diprediksi Bisa Selamatkan 8 Ribu Pohon |
![]() |
---|
5 Populer Regional: Viral Penculikan Penjual Cireng - Oknum Polisi Minta Maling Motor Dilepas |
![]() |
---|
Kunci Jawaban 3.2 Perilaku Bullying Ditinjau dari Perspektif Ilmu Psikologi Sosial-Bagian 2, PINTAR |
![]() |
---|
Disentil Dedi Mulyadi soal Abenk Marco, Wabup Garut Putri Karlina: Langsung Saya Follow Up |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Sentil Mantunya Putri Karlina dan Bupati Garut soal Curhatan Abenk: Saya Yakin Peka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.