Senin, 29 September 2025

Tewas Tak Wajar di Rumah, Siswa SMA Garut Diduga Korban Bully di Sekolah

Pemkab Garut juga tengah menelusuri informasi tentang perundungan di sekolah lebih dalam, termasuk adanya keterlibatan oknum guru

Editor: Eko Sutriyanto
sidqi al ghifari/tribun jabar
ANAK SMA TEWAS - Rekaman unggahan orang tua korban di Instagram sebelum terjadinya peristiwa nahas. Siswa SMA di Garut mengakhiri hidup diduga mendapatkan perundungan di sekolah. 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Seorang pelajar kelas 10 SMA negeri di Garut,  Jabar berinisial P (16), ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tak wajar di rumahnya, Senin (14/7/2025) subuh. 

Peristiwa tragis ini diduga berkaitan dengan aksi perundungan yang dialaminya di lingkungan sekolah.

Kabar meninggalnya P sontak menjadi perbincangan luas di media sosial, terlebih setelah unggahan sang ibu yang menyebut anaknya mengalami perundungan usai dituduh melaporkan teman-temannya yang menggunakan rokok elektrik (vape) di kelas.

“Awalnya anak saya dituduh melaporkan teman-temannya yang nge-vape di kelas, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Suatu hari anak saya mau dipukul ramai-ramai oleh teman sekelas, tangannya dipegangin dan sudah mau dipukuli. Alhamdulillah, anak saya berhasil kabur ke ruang BK,” tulis ibu P dalam akun Instagram pribadinya.

Pihak keluarga korban membenarkan bahwa akun Instagram yang viral tersebut memang milik ibu dari P.

Namun hingga berita ini diturunkan, keluarga masih belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut kepada media.

Baca juga: Dugaan Bunuh Diri Arya Daru Menguat: Lakban, Obat, dan Pintu Terkunci Jadi Petunjuk Kematian Tragis

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan atas kasus ini.

“Kami sudah melakukan olah TKP dan rangkaian pemeriksaan awal. Sampai hari ini kami masih menyelidiki lebih lanjut,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (15/7/2025).

Tim Inafis Polres Garut juga telah dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.

Kisah P menyisakan luka sekaligus membuka tabir rapuhnya perlindungan terhadap siswa yang melaporkan pelanggaran di lingkungan sekolah. 

Dalam kasus ini, P disebut mendapat tekanan sosial setelah dikaitkan sebagai “pelapor” pelanggaran tata tertib sekolah.

Fenomena ini bukan baru. Dalam banyak kasus, siswa yang berani melapor justru menjadi target perundungan dan dikucilkan, terutama jika sekolah tidak memiliki sistem pelindung yang memadai.

Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina datangi kediaman orang tua siswa SMA 6 Garut yang mengakhiri hidup diduga mendapatkan kekerasan di sekolah.

P (16) seorang anak SMA kelas 10 di Kabupaten Garut, Jawa Barat ditemukan meninggal dunia di rumahnya sendiri dalam kondisi tak wajar.

Anak tersebut diduga mengakhiri hidup lantaran menerima perundungan di sekolahnya. Ia merupakan siswa SMA 6 Garut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan