Selasa, 30 September 2025

5 Populer Regional: Diplomat Tewas dengan Kepala Terlakban - Motif Pembunuhan Notaris Sidah Alatas

Berita populer regional dimulai diplomat Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas hingga motif pembunuhan notaris Sidah Alatas.

Kolase: Dok. Pribadi Arya Daru, Tribun Banyumas/Permata Putra SEJATI, Tribunnews.com/Reynas Abdila, Instagram @fakta.indo dan Tribunnews.com/Istimewa
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai diplomat Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas hingga motif pembunuhan notaris Sidah Alatas. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai seorang diplomat ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlakban di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Diketahui identitas diplomat itu adalah Arya Daru Pangayunan.

Hingga kini belum diketahui penyebab kematian korban.

Kemudian ada update dari kasus  pembunuhan notaris bernama Sidah Alatas.

Korban sebelum ditemukan tewas di Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (4/7/2025).

Belakangan terungkap fakta Sidah Alatas dibunuh oleh mantan karyawannya sendiri.

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Sosok Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Tewas dengan Kepala Terlakban, Menantu Guru Besar UGM

Nasib nahas dialami oleh salah satu diplomat dan staf di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan.

Pasalnya, dia ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlakban di sebuah kamar indekos di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Menurut pengakuan kerabat korban, Iyarman Waruwu, Arya pertama kali ditemukan dalam kondisi terlentang di kasur dengan kepala tertutup lakban berwarna kuning.

“Korban ditemukan dengan posisi di atas tempat tidur dengan kondisi kepala tertutup lakban warna kuning. Korban tertutup selimut warna biru dongker,” katanya.

Iyarwan mengungkapkan ditemukannya Arya setelah sang istri meminta penjaga kos untuk mengecek keberadaan suaminya.

“Karena istri minta tolong kepada petugas makanya bisa diketahui bahwa korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa,” terangnya. 

Sementara, menurut Kapolsek Metro Menteng Kompol Rezha Rahandhi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan tidak ada barang yang hilang, kita masih selidiki," ucapnya.

Kini jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Rezha mengungkapkan pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak keluarga korban untuk perizinan proses autopsi.

Baca selengkapnya.

2. Rekam Jejak Harta Kompol Yogi Purusa, Jebolan Akpol 2010 Diduga Bunuh Brigadir Nurhadi, Kini Dipecat

JEBOLAN AKPOL 2010 - Eks Kasubdit Paminal Divpropam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol I Made Yogi Purusa Utama. Alumnus Akpol 2010 tersebut dipecat dari Polri karena diduga terkait pembunuhan Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, pada Rabu (16/4/2025).
JEBOLAN AKPOL 2010 - Eks Kasubdit Paminal Divpropam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol I Made Yogi Purusa Utama. Alumnus Akpol 2010 tersebut dipecat dari Polri karena diduga terkait pembunuhan Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, pada Rabu (16/4/2025). (Dok. Polresta Mataram)

Nasib Kompol I Made Yogi Purusa Utama yang diduga terlibat kasus pembunuhan anggota Propam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Brigadir Muhammad Nurhadi, kini di ujung tanduk.

Kompol Yogi Purusa telah dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat alias dipecat dari Polri akibat terseret kasus kematian Brigadir Nurhadi.

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2010 tersebut juga telah menjadi tersangka dan ditahan Polda NTB, Senin (7/7/2025).

Sementara itu, di sisi lain, Kompol Yogi Purusa cukup disiplin melaporkan harta kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sejak tahun 2019 hingga 2023, ia aktif melaporkan sumber harta kekayaannya.

Namun, pada periodik tahun 2024, Kompol I Made Yogi Purusa Utama tidak melaporkan hartanya.

Dari sejumlah laporan harta tiap tahunnya, Kompol Yogi stabil memiliki harta kekayaan sebesar Rp 1 miliar.

Baca selengkapnya.

3. Mbah Sarwen Dicoret dari PKH, Dinsos Banyumas: Tak Berpenghasilan tapi Tinggal di Rumah AC 2 Lantai

VERIFIKASI BANSOS - Petugas dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas saat kunjungan dan memastikan terkait kondisi lansia yang keluar dari data bansos, Senin (7/7/2025). Lansia itu dikeluarkan dari daftar penerima bansos karena memang tidak layak menerima.
VERIFIKASI BANSOS - Petugas dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas saat kunjungan dan memastikan terkait kondisi lansia yang keluar dari data bansos, Senin (7/7/2025). Lansia itu dikeluarkan dari daftar penerima bansos karena memang tidak layak menerima. (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

Sebuah aduan masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terkait seorang lansia tidak berpenghasilan dicoret dari bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi sorotan publik.

Tak hanya PKH, lansia bernama Sarwen tersebut juga tidak terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Diketahui, warga RT 3 RW 9 Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas itu mengadukan telah dikeluarkan dari daftar penerima bansos.

Namun, setelah dilakukan verifikasi lapangan oleh petugas, lansia yang akrab disapa Mbah Sarwen itu dikategorikan mampu.

Sebab, Mbah Sarwen tinggal di rumah anaknya yang kondisi ekonominya dinilai cukup.

Rumah anak Mbah Sarwen tampak layak huni, bahkan dilengkapi AC atau air conditioner dan bangunan lantai dua.

Informasi itu diungkapkan oleh Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsospermades Kabupaten Banyumas, Galih Priambodo.

Dia mengatakan, Pemerintahan Pusat sedang melakukan verifikasi ulang terhadap data kesejahteraan sosial.

Baca selengkapnya.

4. Sosok Iptu Asrul Pane Viral Mobil Dinasnya Dipakai Anak Jalan-jalan, Jabat Kasi Propam, Ini Nasibnya

VIRAL MOBIL PROPAM - (Kiri) Ilustrasi anggota polisi dan (Kanan) Tangkap layar video viral yang memperlihatkan mobil propam diduga terlibat tabrak lari di Medan, Sumut. Mobil tersebut milik Pelaksana harian (Plt) Kasi Propam Polres Tapanuli Selatan Iptu Asrul Pane.
VIRAL MOBIL PROPAM - (Kiri) Ilustrasi anggota polisi dan (Kanan) Tangkap layar video viral yang memperlihatkan mobil propam diduga terlibat tabrak lari di Medan, Sumut. Mobil tersebut milik Pelaksana harian (Plt) Kasi Propam Polres Tapanuli Selatan Iptu Asrul Pane. (Kolase: Instagram @fakta.indo dan Tribunnews.com/Istimewa)

Berikut sosok Iptu Asrul Pane, pemilik mobil dinas yang viral dipakai anaknya jalan-jalan.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Iptu Asrul Pane merupakan anggota Polres Tapanuli Selatan.

Ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi  Profesi dan Pengamanan Propam (Kasi Propam).

Iptu Asrul Pane diketahui memiliki putra berinisial AP (16).

AP lah yang membawa mobil dinas milik Iptu Asrul Pane hingga viral di media sosial.

Informasi tambahan, Asrul Pane kini berpangkat Inspektur Polisi Satu (Iptu).

Pangkat ini merupakan bagian dari jenjang Perwira Pertama.

Sedangkan lambang pangkat Iptu berupa 2 balok emas di pundaknya.

Nama Iptu Asrul Pane menjadi bahan perbincangan berawal saat sang anak membawa mobil dinasnya jalan-jalan di Kota Medan, Sumatera Utara.

Dikabarkan mobil dinas polisi tersebut kemudian diduga terlibat tabrak lari.

Baca selengkapnya.

5. Motif Pembunuhan Notaris Sidah Alatas, Jasad Ditemukan di Bekasi dan Mobil Dijual Rp40 Juta

PEMBUNUHAN NOTARIS - Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap kasus pembunuhan seorang notaris inisial SA (60) yang jasadnya ditemukan di Kali Citarum, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, 3 Juli 2025. Konferensi pers digelar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).
PEMBUNUHAN NOTARIS - Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap kasus pembunuhan seorang notaris inisial SA (60) yang jasadnya ditemukan di Kali Citarum, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, 3 Juli 2025. Konferensi pers digelar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025). ((Tribunnews.com/Reynas Abdila))

Sebanyak enam tersangka pembunuhan dan penggelapan mobil notaris bernama Sidah Alatas ditangkap.

Sidah Alatas dilaporkan hilang sejak Selasa (1/7/2025) dan jasadnya ditemukan di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (4/7/2025).

Panit 1 Subnit Polda Metro Jaya, AKP Iskandar Zulkarnaen, menerangkan dua tersangka berinisial AWK dan W membunuh korban di dalam mobil.

Mereka ingin menguasai harta korban sehingga mobil notaris asal Bogor, Jawa Barat dibawa kabur.

"Saat ini kami masih mendalami terkait motif pembunuhan korban berinisial SA, namun dugaan sementara pelaku melakukan aksinya untuk menguasai barang milik korban," bebernya, Selasa (8/7/2025).

Ia menerangkan jasad korban ditemukan dalam kondisi janggal di Sungai Citarum.

Diduga pembunuh mengikatkan kaki korban dengan pemberat sehingga tenggelam di dasar sungai.

"Dari hasil autopsi diketahui korban berinisial SA yang telah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 1 Juli 2025 di Polsek Tanah Sareal, Kota Bogor," lanjutnya.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan