Kondisi 5 Mahasiswa UGM yang Selamat dari Tragedi Kapal Terbalik di Maluku Tenggara
Berikut kondisi lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang berhasil dari selamat dari tragedi kapal terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara.
"Diperkirakan tiba di Bandara Juanda Surabaya pukul 19.20 WIB, jika tidak ada kendala," terang Djarot.
Korban Septian Eka Rahmadi bakal diberangkatkan menuju Sumbawa.
Sedangkan korban Bagus Adi Prayogo akan langsung dibawa ke Bojonegoro.
Djarot mengatakan, tim UGM sudah dikerahkan ke masing-masing lokasi, termasuk ke Lombok.
Tujuannya untuk memastikan perjalanan darat ke Sumbawa dapat berjalan lancar karena peti jenazah tidak dapat diangkut oleh pesawat kecil di jalur kargo.
Kronologi Kejadian
Djarot Heru Santoso mengatakan, insiden tersebut terjadi ketika para mahasiswa sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.
Saat itu, sambungnya, mahasiswa tengah melaksanakan program pembangunan lingkungan berkelanjutan.
Salah satu kegiatannya ialah pengumpulan pasir untuk pembuatan terumbu karang buatan sebagai bagian dari konservasi lingkungan pesisir.
"Pasir diambil dari pulau lain yang berjarak sekitar 15-20 menit menggunakan longboat milik warga setempat. Dalam satu perjalanan pulang, kapal mengangkut 16 karung pasir dan 12 orang, terdiri dari tujuh mahasiswa dan lima warga lokal," ujar Djarot.
Pada perjalanan pertama, saat pergi ke pulau lain untuk mengambil pasir, kegiatan berlangsung lancar.
Namun pada perjalanan kedua saat kembali dari pengambilan pasir, ketika kapal hendak kembali dan telah berlayar sekitar 300 meter cuaca tiba-tiba memburuk.
Badai dengan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter menggulung kapal hingga terbalik.
"Seluruh penumpang berusaha berenang ke pantai. Namun, dua mahasiswa tertinggal, salah satunya adalah almarhum Septian yang sempat mencapai pantai tapi diduga sudah terlalu banyak menelan air laut dan kelelahan. Ia sempat dibawa ke rumah sakit namun meninggal dalam perjalanan," ucap Djarot.
Septian Eka Rahmadi dari Fakultas Teknik menjadi korban pertama yang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ini.
Satu mahasiswa lainnya, Bagus Adi Prayogo dari Fakultas Kehutanan, sempat dinyatakan hilang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.