Minggu, 5 Oktober 2025

Kebocoran Gas Diduga Jadi Pemicu Kebakaran Kapal MV Federal II di Batam yang Menewaskan 4 Pekerja

Insiden bermula pada pukul 14.15 WIB saat para pekerja sedang menjalankan tugas pemotongan plat baja di dalam kapal

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunbatam.id
KAPAL TERBAKAR - Kapal Federal II terbakar di Tanjunguncang Batam, Infomasi awal lima orang dilarikan ke rumah sakit. Sejauh ini petugas melakukan pengawasan di lokasi 

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Suasana galangan kapal PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Kota Batam, mendadak berubah mencekam pada Selasa (24/6/2025) siang. 

Ledakan keras disusul kobaran api meluluhlantakkan kapal MV Federal II yang sedang menjalani perbaikan. 

Empat pekerja tewas di lokasi kejadian, sementara lima lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka, sebagian dalam kondisi kritis.

Kapal pengangkut minyak sawit (CPO) itu tengah dalam proses perbaikan di bagian tangki ketika insiden terjadi.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, insiden bermula pada pukul 14.15 WIB, ketika para pekerja sedang menjalankan tugas pemotongan plat baja di dalam kapal.

“Tiba-tiba api menyambar, lalu meledak. Semuanya panik dan berlarian menyelamatkan diri,” ujar Alatas Silaban, salah satu korban selamat, yang kini dirawat di RS Mutiara Aini.

Baca juga: Detik-detik Terbongkarnya Kasus Majikan Siksa ART di Batam, Suami Tersangka ke Luar Negeri

Awal Mula Kejadian

Menurut Kapolsek Batuaji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, ledakan terjadi ketika pekerjaan pemotongan berlangsung di dalam tangki kapal.

Diduga ada kebocoran gas atau uap mudah terbakar yang memicu kobaran api besar.

Alatas mengaku berada di lantai bawah kapal bersama rekannya, Gunawan, saat api tiba-tiba muncul.

Ia terjebak dalam kepulan asap tebal namun berhasil keluar berkat pengalamannya mengenal struktur kapal.

Sayangnya, rekan-rekannya seperti Gunawan, Gulo, dan Januarius tak seberuntung dia.

“Saya sempat terbentur tangga saat keluar. Gulo ada di bawah, si Upik ada di depan, saya nggak tahu nasib mereka saat itu,” ujarnya lirih.

Kepanikan dan Evakuasi

Kepulan asap hitam tebal terlihat membumbung tinggi dari kapal, seperti terlihat dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial.

Para pekerja berhamburan, berteriak memperingatkan satu sama lain.

Tim pemadam kebakaran dan petugas keamanan perusahaan segera dikerahkan ke lokasi untuk mengendalikan api.

Kondisi darurat diperparah oleh lokasi kerja yang tertutup dan sempit di dalam lambung kapal.

Evakuasi dilakukan dengan cepat untuk menyelamatkan korban yang selamat dan mencari mereka yang terjebak.

Korban Jiwa dan Cedera

Dari sembilan orang pekerja yang menjadi korban, empat di antaranya meninggal dunia di tempat yakni Gunawan Sinulingga (PT Mancar Marine Batam), 
Berkat Setiawan Gulo (PT MMB),  Hermansyah Putra (PT Ocean Pulse Solution) dan  Januarius (PT MMB).

Sementara lima orang lainnya mengalami luka-luka, sebagian besar mengalami luka bakar serius dan kini dirawat di RS Mutiara Aini dan RS Graha Hermine yakni Atalas Silaban, Upik Hidayat,  Amel Rivensky Gembiran Nababan,  Benni Silaban dan Rezki Harianto Butarbutar.

“Korban luka sebagian besar mengalami luka bakar 40 persen lebih. Mereka butuh perawatan intensif,” ujar seorang dokter di RS Graha Hermine.
Proses Investigasi

Tim gabungan dari kepolisian, Dinas Tenaga Kerja, dan BP Batam telah melakukan olah TKP untuk mengungkap penyebab pasti ledakan.

Dugaan awal mengarah pada kelalaian prosedur keselamatan kerja, namun investigasi masih berlangsung.

Sementara itu, jenazah keempat korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk proses identifikasi dan pemulangan kepada keluarga masing-masing.

Pihak PT ASL Shipyard hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi. Kepolisian juga masih menunggu hasil investigasi teknis untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved