Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman
Sosok 3 Perempuan Korban Pembunuhan di Padang Pariaman, 2 Korban Dibunuh SJ saat Kerjakan Skripsi
Pihak kampus beberkan bahwa tiga perempuan korban pembunuhan berantai di Padang Pariaman, Sumatera Barat berasal dari kampus yang sama
"Apalagi si Adek, dia itu pintar, dia kuliah disini dengan beasiswa dari pemerintah," sambungnya.
Orang Tua Siska ke Kampus
Suhelmi menceritakan, beberapa hari setelah Siska hilang pada Januari 2024 lalu, orang tua korban mendatangi kampus untuk menanyakan keberadaannya.
"Tentu kami juga bertanya kepada orang tuanya, bagaimana keseharian dari Siska ini, kemudian kami saat itu juga mendengar cerita kalau Adek ini sering ke rumah Siska untuk menyelesaikan skripsinya bersama, Adek pun sering tidur dirumah Siska," ujar Suhelmi.
Mengetahui dua mahasiswinya hilang, Suhelmi yang punya kenalan anggota polisi pun mencoba membantu.
"Karena mengetahui hal itu, saya mencoba menghubungi Kapolres yang kebetulan juga merupakan anak teman kuliah saya dulu,"
"Saya menyebutkan kalau ada mahasiswa saya asal Padang Pariaman sudah dua hari tidak pulang, kemudian pihak Polres menghubungi pihak keluarga Siska untuk mencari informasi awal," sambungnya, dikutip dari TribunPadang.com.
Pihak kampus juga mengabari teman-teman Siska dan Adek terkait hal ini.
"Kita tanya teman-temannya, kita sebar informasi ke alumni jika ada yang melihat keberadaan meraka," ujarnya.
Suhelmi menceritakan, ia juga sempat bertemu dengan pelaku saat itu.
"Kemudian yang paling mengejutkan yaitu pelakunya adalah pacarnya Siska itu sendiri,"
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman Sumbar Jadi Tersangka, Terancam Hukuman Mati
"Karena saya sebelumnya sempat bertemu dengan pelaku saat dimintai keterangan oleh polisi, saya juga sempat bertanya kepada pelaku dimana keberadaan Siska terakhir," katanya.
Ia mengatakan, pelaku saat itu menangis saat ditanya keberadaan pacarnya, Siska.
"Saya bertanya apakah benar pacarnya Siska, kemudian dimana kira-kira keberadaan Siska terakhir,"
"Saat menjawab itu, si pelaku pun sedih dan menangis," sambungnya.
Pihak kampus pun merasa kehilangan setelah mengetahui bahwa tiga mahasiswinya menjadi korban pembunuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.