Jumat, 3 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Anggota Komisi X DPR Dorong Guru dan Orang Tua Murid Ikut Ciptakan Pendidikan Inklusif

Nilam Sari Lawira mengingatkan semua pihak, termasuk para guru dan orang tua murid untuk ikut mewujudkan pendidikan inklusif. 

HO/Dok Pribadi
PENDIDIKAN DASAR - Anggota Komisi X DPR RI Nilam Sari Lawira dalam kunjungannya di SDN 7 Palu, Sulawesi Tengah, Senin (16/6/2025)/ (HO/ Nilam Sari Lawira). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Nilam Sari Lawira mengingatkan semua pihak, termasuk para guru dan orang tua murid untuk ikut mewujudkan pendidikan inklusif. 

Ia berharap tidak ada satu pun anak yang tertinggal dari perhatian guru sebagai pendidik.

"Kita harapkan tidak ada satu anak pun yang tertinggal dari perhatian guru selama sekolah. Kita ingin pendidikan yang inklusif," kata Nilam dalam kunjungannya di SDN 7 Palu, Sulawesi Tengah, Senin (17/6/2025).

Dalam kunjungan itu Nilam menyalurkan secara simbolis beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di 3 sekolah di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yakni SDN 2 Ujuna, SDN 2 Talise dan SDN 7 Palu. 

Pada tahap pertama ini, disalurkan sekitar 14.000 PIP jalur aspirasi. Total PIP yang ditergetkan Nilam sebanyak 40.000 siswa untuk tahun 2025. Ia berharap bantuan tunai melalui beasiswa PIP ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh siswa penerima.

"Yang dapat (PIP) mari kita bersyukur meskipun nilainya belum bisa menyelesaikan semua masalah, tapi setidaknya bisa meringankan, misalnya bisa untuk beli seragam sekolah," kata Nilam. 

Menurutnya, di SDN 7 Palu jumlah penerimanya lebih dari 90 siswa, namun sebagian masuk dalam daftar penerima baru atau SK Nominasi sehingga penyaluran PIP tidak serentak.

"Yang masuk SK Penerimaan hari ini, dan ada SK Nominasi menyusul kemudian. Jadi semua sudah terdaftar, yang nominasi ini yang baru akan menerima," kata dia.

Ia memperkirakan, jika sesuai jadwal pmerintah, maka uang beasiswa PIP akan masuk ke rekening masing-masing siswa pada 25 - 30 Juni bulan ini.

Politikus asal Sulawesi Tengah itu juga menegaskan bahwa PIP yang disalurkan ditentukan berdasarkan sistem dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. 

"Tidak ada intervensi siapapun yang dapat atau pun tidak. Jadi yang tidak dapat itu bukan kami yang menentukan, kami hanya menginput, yang menentukan itu Kemendikdasmen, mereka yang menyeleksi siapa yang layak dan siapa yang tidak," jelas dia.

Pada reses tersebut, Nilam juga menerima keluhan terkait seragam sekolah yang kerap jadi masalah bagi siswa, terutama mereka dari keluarga kurang mampu.

Menurutnya, persoalan seragam sekolah memang merupakan salah satu masalah mendasar yang harus segera diselesaikan.

"Karena memang soal seragam sekolah ini masalah juga bagi anak-anak, bisa mengganggu psikologi anak-anak," ujar Ketua DPRD Sulteng periode 2019 - 2024 itu.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 7 Palu Masriati Penyami mengingatkan orang tua siswa penerima PIP agar memanfaatkan beasiswa sebaik mungkin.

"Saya imbau kepada bapak ibu yang anaknya terima PIP, ketika menerima bantuan ini digunakan betul-betul untuk kebutuhan anak sekolah," kata Masriati.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved