Kisah Pilu Driver Ojol di Sleman Tewas Dibegal, Pelaku Ambil HP karena Terlilit Pinjol
Terungkap motif pria di Sleman bunuh driver ojek online. Korban merupakan tulang punggung keluarga dan sering mengambil orderan ketika malam hari.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembegalan driver ojek online (ojol) terjadi di Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (3/6/2025).
Korban Anggy Darmansyah (41) sempat dirawat intensif di RSUP Dr Sardjito Kota Yogyakarta selama lima hari, namun nyawanya tak tertolong.
Korban yang telah memiliki anak dan istri ditusuk penumpangnya menggunakan pisau.
Pelaku berinisial BP ditangkap dan dapat dijerat pasal 365 ayat (3) KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Paman korban, Nunung, menerangkan Anggi merupakan tulang punggung keluarga dan harus membantu perekonomian ibu yang sudah pensiun.
"Kalau harapan pihak keluarga, pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Keluarga merasa sangat kehilangan."
"Karena Anggit itu tulang punggung keluarga, kasihan anak-istrinya," tuturnya, Jumat (13/6/2025), dikutip dari TribunJogja.com.
Sejumlah driver ojol di Yogyakarta mendatangi rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa.
"Kalau kami minta tolong, pasti dia bantu. Bahkan ketika teman-teman ojolnya mengalami musibah kendaraan mogok, dia pasti datang menolong, itu diceritakan sendiri sama perwakilan temannya yang datang kemarin (saat pemakaman)," jelasnya.
Nunung menambahkan korban sering mengambil orderan ojol dari malam hingga pagi hari dan istirahat ketika siang hari.
"Dia cenderung pendiam dan tidak banyak tingkah. Kalau keluar rumah paling ambil orderan ojol," imbuhnya.
Baca juga: Detik-Detik Suami Aniaya Istri di Karawang, Tetangga Dengar Cekcok dan Tangisan Anak
Kapolsek Kalasan, AKP Mujiyanto, mengatakan pelaku memesan ojol dengan titik penjemputan di Proliman, Kalasan.
Korban mengantar pelaku sesuai pesanan ke Purwomartani, Kalasan.
"Semula korban akan mengambil jalan Jogja- Solo lalu langsung ke Temanggal. Namun pelaku meminta ke jalan yang lebih sepi di jalan Dusun Tawang, Tamanmartani."
"Setelah perjalanan (di tempat sepi) pelaku langsung menyekap korban dari belakang dengan membawa pisau dapur," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.