Tergerus Arus dan Sampah Bambu, Jembatan di Desa Suwaru Tulungagung Ambruk
Sebuah jembatan di Desa Suwaru, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, roboh akibat tiang fondasinya tergerus oleh arus air deras dan s
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Febri Prasetyo
Fondasi di bagian tengah jembatan ambles hingga menyebabkan badan jembatan tampak melengkung di bagian tengah.
Amblesnya tiang fondasi jembatan ini disebabkan oleh debit air yang meningkat dan banyaknya sampah yang masuk ke aliran sungai irigasi di Lodagung.
Tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai terdiri dari bonggol bambu, potongan kayu, eceng gondok, serta berbagai jenis limbah rumah tangga.
Seluruh sampah itu terbawa oleh banjir yang berasal dari wilayah hulu, tepatnya di Kecamatan Kalidawir.
Menurut salah satu warga, Pendik, puncak penumpukan sampah ini terjadi pada Senin (16/12/2024) sekitar pukul 02.00 WIB.
“Air sampai naik ke atas jembatan, karena saluran tertutup sampah sehingga tidak bisa mengalir,” ucapnya, dilansir TribunJatim.com.
Arus deras air perlahan-lahan menggerus fondasi tengah hingga menyebabkan getaran di badan jembatan.
Puncaknya sekitar pukul 04.00 WIB, fondasi yang menghadap ke arah aliran air ambles hingga menjadi miring.
Lantai jembatan di atasnya juga ikut turun hingga membuat retakan tepat di bagian tengah jembatan.
“Ini dikhawatirkan hujan deras di Kalidawir, debit kembali naik, jembatannya bisa ambrol,” ucapnya.
Selain membuat jembatan nyaris putus, air yang berisi sampah itu juga membuat sejumlah tanggul sungai nyaris jebol.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Gara-gara Sampah Rumpun Bambu, Jembatan Desa Suwaru Tulungagung Ambruk
(Tribunnews.com/Falza) (Tribunmataraman.com/David Yohanes)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.