Sabtu, 4 Oktober 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

Pengamat: Kritik ke Bahlil Soal Tambang Diduga Serangan Balik karena Izin Diperketat

Henry Indraguna nilai kritik ke Bahlil soal tambang Raja Ampat sebagai serangan balik atas kebijakan perizinan yang makin ketat.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
HENRY INDRAGUNA -Prof Henry Indraguna memberikan pernyataan dukungan terhadap langkah cepat Bahlil Lahadalia menyetop tambang di Raja Ampat, Senin (9/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Praktisi dan Pengamat Hukum, Prof Henry Indraguna, angkat bicara terkait polemik tambang nikel di Raja Ampat yang turut menyeret nama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Ia menilai, kritik yang diarahkan ke Bahlil sangat tidak tepat dan cenderung bernuansa politis.

"Ada dugaan kritik terhadap Bahlil dalam persoalan ini adalah serangan balik terhadap kebijakan pemerintah, yang justru memperketat izin pertambangan," ujar Henry dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/6/2025).

Baca juga: Rekam Jejak 4 Komisaris PT Gag Nikel: Anak Buah Bahlil, Pensiunan Perwira TNI, hingga Ketua PBNU

Menurut Henry, Bahlil tidak layak disalahkan atas polemik tambang yang melibatkan PT Gag Nikel, karena izin usaha pertambangan itu telah diterbitkan jauh sebelum Bahlil menjabat sebagai Menteri ESDM.

“Tidak ada alasan yang cukup etis, jika banyak pihak menyerang Menteri ESDM saat ini Bahlil Lahadalia yang hanya menerima akibat dari kelalaian pihak lain,” tegas Henry yang juga merupakan Guru Besar Unissula Semarang dan Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP AMPI.

Henry menegaskan, publik perlu mendapatkan informasi yang utuh dan objektif agar tidak terseret opini yang menyesatkan.

Ia menyebut Bahlil justru bertindak cepat dengan menghentikan sementara kegiatan tambang dan mengirim tim untuk melakukan evaluasi di lapangan.

"Saya mendorong agar pemerintah mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara, termasuk dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan,” katanya.

Dalam penilaiannya, keresahan masyarakat soal kerusakan lingkungan dan potensi pelanggaran hak masyarakat adat sangatlah wajar. Oleh karena itu, langkah tegas Bahlil dalam merespons isu tambang dinilai layak diapresiasi.

“Dukungan penuh terhadap komitmen pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil dalam mengelola sumber daya nasional demi sebesar-besarnya kemaslahatan rakyat,” ucap Henry.

Sebagaimana diketahui, Bahlil melakukan kunjungan langsung ke tambang PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, pada Sabtu (7/6/2025). Dalam kunjungan itu, ia menegaskan bahwa lokasi tambang tidak berada di wilayah konservasi dan cukup jauh dari kawasan wisata utama Piaynemo.

“Banyak yang bilang tambang ada di Piaynemo, itu keliru. Tambangnya di Pulau Gag, cukup jauh dari sana. Saya tahu karena saya sering ke Raja Ampat,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).

Saat ini, pemerintah masih menangguhkan izin operasional PT Gag Nikel sembari menunggu hasil evaluasi menyeluruh terhadap dampak kegiatan tambang di wilayah tersebut.

"Semua elemen perlu mendukung langkah cepat yang sudah diambil pemerintah dan mengawal proses selanjutnya, agar semuanya berjalan transparan dan akuntabel untuk kebaikan masyarakat lokal, bangsa, dan negara," tutup Henry.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Henry Indraguna Dukung Kebijakan Bahlil Lahadalia Soal Polemik Tambang di Raja Ampat, 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved