Kasus Kecelakaan Maut Mahasiswa UGM di Sleman, Ibu Korban: Keadilan Harus Ditegakkan
Argo Ericko Achfandi, mahasiswa FH UGM menjadi korban kecelakaan maut di Sleman, Sabtu (24/5/2025). Ibu korban menyebut keadilan harus ditegakkan.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01:00 WIB.
Argo tewas ditabrak oleh pengendara mobil BMW Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (22), mahasiswa International Undergraduate Program (IUP), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.
Akibat tindakannya, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut ini.
Sementara itu, kepergian Argo masih menyisakan duka mendalam bagi banyak orang, terutama pihak Fakultas Hukum UGM.
Ibu korban, Melina, sempat menyampaikan pernyataan menyentuh di hadapan para mahasiswa dan civitas academica.
Melina hadir via Zoom saat ribuan mahasiswa FH UGM menyampaikan rasa dukanya atas kepergian Argo di selasar patung dewi keadilan di FH UGM, Senin (26/5/2025) malam.
“Saya tidak bisa berkata-kata, tapi terima kasih kepada UGM, terutama Fakultas Hukum."
"Terima kasih banyak atas semua dukungan dan apapun yang kalian berikan kepada anak saya,” ujar Melina dengan suara bergetar, dilansir Tribun Jogja.
Ia kemudian menceritakan perjuangannya membesarkan Argo seorang diri setelah suaminya meninggal dunia.
“Benar semua bahwa anak pertama saya ini sebelas tahun hidup tanpa figur ayah. Dan saya lah ibunya yang mendidik hingga saat ini,” ucapnya.
Melina mengaku bangga dan haru melihat dukungan luar biasa yang diberikan mahasiswa FH UGM terhadap almarhum anaknya.
Baca juga: Sosok Christiano Tarigan Pengemudi BMW Tabrak Mahasiswa UGM hingga Tewas, Diduga Anak Bos Perusahaan
Dari interaksi langsung maupun di media sosial, Melina menyaksikan betapa besar cinta dan penghormatan yang diberikan untuk Argo.
“Saya bersaksi sebagai ibunya, bahwa Argo adalah anak yang baik, anak yang hebat, dan anak yang memiliki kasih tinggi. Dia semangat, terutama dalam kuliah."
“Saya tahu dia orang yang pendiam dan irit bicara, tapi dia mengharumkan dunianya dengan semua kebaikan kepada orang sekitarnya, bahkan banyak orang,” tambahnya.
Melina juga menitipkan pesan penting kepada para mahasiswa agar terus memperjuangkan nilai keadilan, terutama dalam kasus kematian anaknya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.