Senin, 6 Oktober 2025

Anak Berkebutuhan Khusus Tewas Dianiaya Ayah Tiri di Pontianak, Ibu Korban Ungkap Aksi Keji Pelaku

Rismawati, ibunda korban mengaku juga mengaku kerap menjadi sasaran aksi kekerasan suaminya. Pelaku memukul anaknya menggunakan kayu besar

Editor: Erik S
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/CHRIS HAMONANGAN PERY PARDEDE
IBU KORBAN - Rismawati (kiri) bersama sepupunya, Mat Sai, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak, Kota Pontianak, pada Rabu (28/5/2025). Rismawati kehilangaan anaknya akibat tewas dianiaya suaminya. 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) berusia 9 tahun tewas setelah dianiaya ayah tirinya di kawasan Jalan Selat Panjang Pontianak Utara, Kalimantan Barat, (Kalbar) pada Selasa (27/5/2025).

Pelaku juga turut menganiaya ibunda korban, Rismawati.

Dalam keterangannya, Rismawati mengaku pelaku sering melakukan kekerasan terhadap dirinya dan anaknya. 

Baca juga: Update Siswa SD di Riau Tewas: Kakak Kelas Akui Aniaya Korban, Ditemukan Luka Memar di Perut

Ia menyebut pelaku memukul anaknya menggunakan kayu besar hingga kayu tersebut sampai terbelah tiga. 

“Dia pukul saya dan anak saya pakai kayu sampai anak saya meninggal. Tangan dan kaki saya juga kena pukul,” ujar Rismawati saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak, Jalan Karel Satsuit Tubun, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, pada Rabu, 28 Mei 2025.

Menurutnya, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB saat ia dan anaknya berada di kolong Jembatan Landak, tempat mereka tinggal bersama pelaku.

Pelaku datang dan memukul korban yang dimana korban yang tidak bisa berbicara karena berkebutuhan khusus. 

“Seluruh badan anak saya dipukul, bengkak, biru, memar, luka-luka,” jelas ibu korban. 

Ia mengatakan anaknya meninggal sekitar pukul 14.30 WIB, setelah sebelumnya terus mengalami kekerasan fisik.

“Saat itu saya masih ngamen, pas bangun tidur anak saya masih dipukul di depan saya. Saya juga ikut kena pukul,” ucapnya. 

Ia mengatakan korban sempat dipelasah, diinjak, hingga dibanting oleh pelaku dalam kondisi tubuh yang sudah sangat lemah. 

Baca juga: Motif 2 Pria di Indramayu Aniaya Teman hingga Tewas, Jasad Korban Ditemukan Petani di Sawah

Meski demikian, pelaku tetap melanjutkan kekerasan saat ibu korban memberikan makan kepada korban yang sudah lemah. 

“Saat saya pulang, anak saya sudah lemas. Saya coba suapkan nasi, tapi sudah tidak mau makan. Dalam kondisi seperti itu pun dia masih terus dipukul sampai akhirnya meninggal,” katanya dengan suara pelan. 

Kemudian korban dibawa ke rumah orang tua dari pelaku yang berada di Selat Panjang. 

Sementara itu, kasus ini pertama kali dilaporkan oleh kakak pelaku setelah melihat kondisi korban yang sudah tak bernyawa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved