Sabtu, 4 Oktober 2025

5 Fakta BBM Langka di Bengkulu: Penyebab, Panic Buying hingga Gubernur Curhat ke Wapres Gibran

Berikut fakta-fakta terjadinya kelangkaan BBM di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu pada beberapa hari terakhir hingga membuat warga kerepotan.

Penulis: Nina Yuniar
TribunBengkulu.com/Jiafni Rismawarni
BENGKULU LANGKA BBM - Antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tebeng di Kota Bengkulu, Minggu (25/5/2025). Antrean panjang di SPBU Bengkulu terjadi karena kelangkaan BBM yang disebabkan gangguan distribusi dari Terminal Linggau. Berikut fakta-fakta terkait kelangkaan BBM di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu beberapa hari terakhir. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari terakhir, warga Bengkulu dibuat kalang kabut karena terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

Langkanya BBM di Bengkulu ini terjadi selama 4 hari mulai 17-21 Mei 2025.

Kelangkaan BBM di sejumlah wilayah di Bengkulu ini membuat warga rela antre berjam-jam lamanya di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) hingga merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan bensin eceran yang harganya sudah melambung.

5 Fakta BBM Langka di Bengkulu

1. Penyebab

Sales Area Manager Pertamina Bengkulu, Farid Akbar, mengungkap beberapa faktor yang menjadi penyebab antrean tersebut.

"Memang sebelumnya untuk penyaluran BBM dari Linggau ke Bengkulu sempat mengalami kendala yaitu di tanggal 17 Mei sampai dengan 21 Mei, disebabkan karena top BBM di terminal Linggau sedang ada kendala," kata Farid, Minggu (25/5/2026), dilansir TribunBengkulu.com.

Farid menjelaskan, antrean panjang di SPBU Kota Bengkulu disebabkan oleh gangguan distribusi BBM dari Terminal BBM Lubuklinggau ke wilayah Bengkulu.

Menurut Farid, kondisi mulai membaik sejak 22 Mei 2025, seiring pemulihan stok BBM di Terminal Linggau.

"Tapi per tanggal 22 kemarin sampai saat ini bersamaan dengan kondisi stok Terminal Linggau yang sudah mulai baik sudah dari tanggal 22 Mei kita lakukan recovery stok ke SPBU dan memang untuk recovery stok di SPBU membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 hari ya," papar Farid.

"Kita harapkan ke depan kondisi stok di SPBU semakin membaik dan antrean konsumen pengendara kendaraan bermotor di SPBU akan secara bertahap berkurang," lanjutnya.

Baca juga: Alasan BBM Langka di Kota Minyak Balikpapan, Kapan Distribusi Berjalan Normal Kembali?

2. Antrean Panjang

Kelangkaan BBM terjadi di Kota Bengkulu menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU pada Minggu lalu.

Salah satu titik antrean terpanjang terlihat di SPBU Panorama atau dikenal juga sebagai SPBU Tebeng.

Di lokasi ini, antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM mengular hingga ratusan meter.

"Antre di sini dari jam 9, sampai sekarang jam 11-an masih ngantre. Di mana-mana pertalite gak ada, pertamax gak ada, eceran juga banyak yang kosong. Jadi mau gak mau ya kami antre panas-panas di SPBU ini," ujar Warsito, warga Sawah Lebar, Minggu.

"Semoga pemerintah segera mengatasi permasalahan ini," imbuhnya.

Warsito juga mengaku, antrean panjang ini bukan hal baru, melainkan sudah terjadi selama hampir sepekan.

"Ini sudah semingguan, bisa dilihat sendiri berapa panjang antreannya. Hampir 2 kilometer, dari SPBU ini sampai ke lampu merah Panorama," sebutnya.

3. Harga Pertalite Eceran Melejit

Di Kabupaten Seluma, Bengkulu, BBM sulit didapat, bahkan di eceran harga Pertalite tembus di angka Rp 20 hingga 25 ribu.

Bambang Irianto, warga Kecamatan Talo sangat mengeluhkan kelangkaan BBM ini.

Pasalnya, untuk beli di eceran harganya sangat tinggi. Jikapun ada, stoknya cepat habis dibeli masyarakat atau pengendara. 

"Tolong nian pak, kenapa BBM seperti ini. Hari ini saya tidak kerja karena tidak dapat pertalite," ucap Bambang, Sabtu (24/5/2025) petang, dilansir TribunBengkulu.com.

Bambang menjelaskan, untuk di SPBU, harga BBM normal, tetapi, sangat susah didapat karena antrean pengendara sangat panjang.

"Ngantre di SPBU pun belum tentu dapat pak. Ada pengantre itu tahan menginap di SPBU untuk mendapat BBM," bebernya.

"Tolonglah pihak yang terkait atasi kelangkaan BBM ini. Jika ini terus terjadi, mau makan apa kami. Karena tidak bisa berangkat kerja karena tidak dapat BBM," tambahnya.

Ansen, pengelola SPBU Sukaraja mengatakan kelangkaan BBM ini disebabkan oleh pendangkalan alur pintu masuk Dermaga Pulau Baai. 

"BBM kita saat ini dipasok dari Lubuk Linggau. Jadi pengirimannya memakan waktu, bisa sampai dua hari baru masuk," ungkap Ansen. 

4. Panic Buying

Sedangkan di SPBU Kelobak, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, ratusan kendaraan terlihat antre, hingga mengular ke jalan utama Kepahiang - Curup, dan terus mengular ke jalan kompleks perkantoran pemerintah kabupaten (Pemkab) Kepahiang.

Kendaraan yang antre tersebut terdiri dari sepeda motor, kendaraan roda empat, hingga truk-truk angkutan.

Kanit Tipidter Reskrim Polres Kepahiang, Ipda Saputra Eka Yusmura, menyebutkan sebenarnya tidak ada kelangkaan BBM di Kepahiang.

Berdasarkan hasil penelusuran, suplai selalu datang setiap hari dengan besar pasokan 16 ton pertalite untuk masing-masing SPBU yang ada di Kepahiang.

Saputra menilai antrean yang terjadi di SPBU Kepahiang disebabkan oleh panic buying yang dilakukan masyarakat, imbas kelangkaan BBM yang terjadi di daerah lain seperti Kota Bengkulu dan sekitarnya.

"Masyarakat takut kelangkaan, makanya banyak yang isi penuh. Untuk suplai, sudah kami periksa, lancar," jelas Saputra, dilansir TribunBengkulu.com.

5. Gubernur Bengkulu sampai Curhat ke Gibran Rakabuming

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan keluhan langsung kepada Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka terkait kelangkaan BBM akibat pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai.

Helmi juga menceritakan bagaimana kondisi ini menghambat perekonomian daerah, termasuk kesulitan distribusi ke Pulau Enggano dan potensi risiko keselamatan bagi masyarakat setempat.

Diharapkan, masalah ini segera mendapat perhatian presiden agar solusi cepat dapat diambil.

"Kita berkesempatan menyampaikan apa saja persoalan yang ada di Bengkulu dan Pak Wapres sangat ingin mendengar secara langsung apa yang dirasakan masyarakat Provinsi Bengkulu, kemudian bisa diatensi oleh Bapak Presiden," tutur Helmi Hasan saat mendampingi Gibran meninjau Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, Selasa (27/5/2025) siang, dilansir TribunBengkulu.com.

Menurut Helmi, kini Provinsi Bengkulu sangat terdampak oleh pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai, sehingga banyak masalah ekonomi yang muncul.

"Kita menceritakan soal alur. Alur mengalami pendangkalan yang seharusnya di-maintenance secara rutin, tapi maintenance itu baru dilakukan ketika semua orang teriak," terangnya.

Kondisi alur pelabuhan Pulau Baai sekarang membuat Pertamina tidak bisa menyuplai BBM ke Bengkulu.

"Alur yang seharusnya laut, menjadi lapangan bola," sebutnya.

Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai juga membuat Pulau Enggano menjadi terisolir.

"Tentu saja ini berdampak pada ekonomi, misalnya terhadap Pulau Enggano, ada hasil panen yang tidak bisa dijual ke pulau," ungkap Helmi.

"Dan ini dibuang ke laut, dan ini semua saya ceritakan. Ada anak-anak sekolah, ada tenaga medis yang agak kesulitan, ada orang yang tidak tahan akhirnya pakai kapal dan hilang kontak, Pak Wapres mendengar," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBengkulu.com dengan judul Stok BBM Mulai Pulih, Pertamina Ungkap Penyebab Antrean Panjang di Sejumlah SPBU Kota Bengkulu

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBengkulu.com/Jiafni Rismawarni/Yayan Hartono/Romi Juniandra/Beta Misutra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved