5 Fakta BBM Langka di Bengkulu: Penyebab, Panic Buying hingga Gubernur Curhat ke Wapres Gibran
Berikut fakta-fakta terjadinya kelangkaan BBM di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu pada beberapa hari terakhir hingga membuat warga kerepotan.
"Ini sudah semingguan, bisa dilihat sendiri berapa panjang antreannya. Hampir 2 kilometer, dari SPBU ini sampai ke lampu merah Panorama," sebutnya.
3. Harga Pertalite Eceran Melejit
Di Kabupaten Seluma, Bengkulu, BBM sulit didapat, bahkan di eceran harga Pertalite tembus di angka Rp 20 hingga 25 ribu.
Bambang Irianto, warga Kecamatan Talo sangat mengeluhkan kelangkaan BBM ini.
Pasalnya, untuk beli di eceran harganya sangat tinggi. Jikapun ada, stoknya cepat habis dibeli masyarakat atau pengendara.
"Tolong nian pak, kenapa BBM seperti ini. Hari ini saya tidak kerja karena tidak dapat pertalite," ucap Bambang, Sabtu (24/5/2025) petang, dilansir TribunBengkulu.com.
Bambang menjelaskan, untuk di SPBU, harga BBM normal, tetapi, sangat susah didapat karena antrean pengendara sangat panjang.
"Ngantre di SPBU pun belum tentu dapat pak. Ada pengantre itu tahan menginap di SPBU untuk mendapat BBM," bebernya.
"Tolonglah pihak yang terkait atasi kelangkaan BBM ini. Jika ini terus terjadi, mau makan apa kami. Karena tidak bisa berangkat kerja karena tidak dapat BBM," tambahnya.
Ansen, pengelola SPBU Sukaraja mengatakan kelangkaan BBM ini disebabkan oleh pendangkalan alur pintu masuk Dermaga Pulau Baai.
"BBM kita saat ini dipasok dari Lubuk Linggau. Jadi pengirimannya memakan waktu, bisa sampai dua hari baru masuk," ungkap Ansen.
4. Panic Buying
Sedangkan di SPBU Kelobak, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, ratusan kendaraan terlihat antre, hingga mengular ke jalan utama Kepahiang - Curup, dan terus mengular ke jalan kompleks perkantoran pemerintah kabupaten (Pemkab) Kepahiang.
Kendaraan yang antre tersebut terdiri dari sepeda motor, kendaraan roda empat, hingga truk-truk angkutan.
Kanit Tipidter Reskrim Polres Kepahiang, Ipda Saputra Eka Yusmura, menyebutkan sebenarnya tidak ada kelangkaan BBM di Kepahiang.
Berdasarkan hasil penelusuran, suplai selalu datang setiap hari dengan besar pasokan 16 ton pertalite untuk masing-masing SPBU yang ada di Kepahiang.
Saputra menilai antrean yang terjadi di SPBU Kepahiang disebabkan oleh panic buying yang dilakukan masyarakat, imbas kelangkaan BBM yang terjadi di daerah lain seperti Kota Bengkulu dan sekitarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.