Senin, 29 September 2025

Pria 20 Tahun di Palembang Tewas saat Cari Belut, Ibu Korban Tahu Anaknya Meninggal dari Live TikTok

Seorang pencari belut di Kota Palembang, Sumatera Selatan tewas di sawah. Ibu korban tahu anaknya meninggal setelah lihat live TikTok

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
EVAKUASI JASAD PEMUDA - Tim rekaman PMI Kota Palembang bersama warga mengangkut korban Dwi Anton Wijaya (20) yang ditemukan tewas di tengah sawah saat cari belut di Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus, Minggu (25/5/2025). Korban berangkat sejak malam hari dan ditemukan warga yang sedang mengolah sawah. 

TRIBUNNEWS.COM - Malangnya nasib Dwi Anton Wijaya (20) yang tewas tersetrum saat cari belut di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/5/2025).

Ia diduga tewas usai tersengat alat setrum hingga terpeleset di sawah.

Korban ditemukan dengan posisi telungkup dan lampu masih menempel di kepala oleh warga yang tengah menggarap sawah.

"Ada warga yang mau ngolah sawah terus lihat ada mayat posisi sudah tertelungkup. Saat ditemukan alat setrum dan senternya masih ada," ujar Rozi, ketua RT setempat.

Mengutip TribunSumsel.com, Panit 3 SPKT Polrestabes Palembang, Ipda Yudi Saputra mengonfirmasi hal tersebut.

"Sebab di sekitar jenazah masih ada alatnya. Lalu ada luka kecil di dekat pelipisnya," katanya.

Keluarga korban menyebut, Dwi Anton mencari belut untuk dijual di pasar bersama saudaranya.

Namun, saudaranya menunggu di pondok saat korban mencari belut.

"Sama saudaranya berangkat. Saudaranya disuruh tunggu di pondok, korban cari belut ke sawah,"

"Pas bangun pagi saudaranya ini mengira kalau korban sudah pulang duluan, ternyata masih ada," kata Iptu Yudi.

Mendengar Dwi Anton meninggal dunia, ibu korban, Sumarni (42) pun tak kuasa menahan tangisnya.

Baca juga: Nasib Malang Pria di Palembang, Kaki Terkena Peluru Nyasar saat Pindahkan Gas Elpiji

Sumarni menceritakan bahwa anaknya ini meninggalkan satu orang anak berusia dua tahun.

TribunSumsel.com mewartakan, korban merupakan pekerja serabutan yang sengaja keluar malam ke sawah untuk mencari belut.

"Dwi sudah berkeluarga punya anak satu, baru umur 2 tahun. Sehari-hari ya itu kegiatannya kalau tidak cari belut, jadi buruh bangunan. Apa saja yang penting halal. Kalau istrinya kerja di laundry," kata Sumarni.

Belut tangkapannya pun hendak dijual ke pasar untuk menafkahi keluarganya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan