Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemprov Kaltim Jajaki Pengembangan Pendidikan dengan Negara Bagian New South Wales Australia

Pemprov Kaltim menjalankan program bantuan pendidikan bernama Gratispol untuk memberikan kemudahan lulusan SLTA melanjutkan pendidikan.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
MAJUKAN SEKTOR PENDIDIKAN -Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni saat menghadiri kegiatan New South Wales (NSW) International Education Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (22/5/2025). Sektor pendidikan menjadi prioritas strategis yang terus didorong langsung gubernur Kaltim. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menjalankan program bantuan pendidikan bernama Gratispol untuk memberikan kemudahan lulusan SLTA melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.

Program ini akan memperkuat daya saing SDM Kalimantan Timur di tingkat global dan menarik perhatian dalam ajang New South Wales (NSW) International Education Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni yang mewakili Pemprov Kaltim dalam forum internasional tersebut menjelaskan, pendidikan adalah prioritas strategis yang didorong langsung oleh Gubernur Kaltim.

“Melalui Program Gratispol, seluruh pemuda usia 19 hingga 20 tahun di Kaltim mendapat kesempatan kuliah gratis di perguruan tinggi, institut, atau akademi selama delapan semester. Semua biaya ditanggung oleh pemerintah daerah,” jelas Sri Wahyuni di hadapan peserta forum.

Selain program kuliah gratis, Pemprov Kaltim juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi yang melanjutkan studi di kampus unggulan nasional dan luar negeri.

Komitmen ini juga diperkuat dengan pembukaan sejumlah program internasional oleh kampus-kampus di Kalimantan Timur.

Misalnya, Universitas Mulawarman (Unmul) yang telah meluncurkan berbagai program internasional.

Seperti Indonesia Language Program, student exchange, summer school, hingga kerja sama dual degree dengan University of Adelaide, Australia.

“Kolaborasi riset dan magang internasional juga terus dikembangkan, termasuk melalui kemitraan dengan kampus global,” ujar Sri Wahyuni.

Selain Unmul, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan STIE Nusantara Sangatta juga menawarkan program mobilitas global seperti joint degree, short course, dan summer program bagi mahasiswa asing.

Sri Wahyuni berharap forum ini bisa menjadi titik awal kolaborasi konkret antara institusi pendidikan di Kaltim dengan New South Wales, Australia.

Mulai dari kuliah tamu daring, pertukaran dosen hingga pengembangan kurikulum bersama.

“Kami mengapresiasi kesempatan ini dan optimis kerja sama dengan New South Wales bisa membuka jalan baru bagi internasionalisasi pendidikan tinggi di Kalimantan Timur,” tutupnya.  

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved