Selasa, 30 September 2025

Modus Dosen di Mataram Cabuli Mahasiswi sejak 2021, Korban Tak Lapor karena Penerima Beasiswa

Sebanyak tujuh mahasiswi di Mataram mengaku dicabuli oknum dosen berinisial W. Pelaku memanfaatkan relasi kuasanya sebagai pengurus lembaga.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
ILUSTRASI PELECEHAN - Kasus pelecehan seksual terjadi di sebuah kampus di Mataram. Terduga pelaku merupakan dosen yang juga pengurus lembaga. 

TRIBUNNEWS.COM - Oknum dosen di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial W dilaporkan atas kasus pencabulan mahasiswi.

Hingga kini, tujuh korban telah teridentifikasi, namun hanya lima korban yang melapor.

Para korban merupakan mahasiswi yang tinggal di Ma'had UIN Mataram lantaran pelaku berstatus pengurus asrama.

Setelah dilaporkan, W mendatangi Mapolda NTB untuk melabrak korban yang hendak memberikan keterangan, Selasa (20/5/2025).

Koordinator Aliansi Stop Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi, mengatakan penyidik tak menjadwalkan pemanggilan untuk W.

Korban dapat diamankan petugas kepolisian dan pelaku langsung diinterogasi.

"Awalnya untuk melabrak (mencari) korban di markas Polda." 

"Dalam sejarah pelaku mendatangi kita di Polda dan mengaku," ungkapnya, Selasa, dikutip dari TribunLombok.com.

Ia menambahkan aksi pencabulan dilakukan dalam kurun waktu 2021 hingga 2024.

"Hari ini ada tiga orang yang berikan keterangan, nanti Kamis dua orang," lanjutnya.

Modus yang digunakan yakni relasi kuasa pelaku sebagai dosen dan pengurus lembaga.

Baca juga: Kasus Pelecehan Anak oleh Eks Kapolres Ngada Diminta Ditetapkan sebagai Pelanggaran HAM Berat

"Dia melakukan manipulasi seolah-olah menjadi orang tua dari anak-anak tersebut, kalau kemarin jadi anak batin, kalau ini menjadi ayah, kemudian melakukan manipulasi agar keinginannya bisa dituruti," imbuhnya.

Korban diminta tidur di sebuah ruangan dan dicabuli di hadapan mahasiswi lain.

Selama ini para korban tak melapor karena berstatus penerima beasiswa.

"Dia pimpinan di sana, ini relasi kuasa," tandasnya.

Salah satu alumni kampus berinisial MN, mengaku mendengar adanya kasus pencabulan sejak 2021.

Menurut MN, pihak kampus terkesan menutupi aksi bejat pelaku.

Baca juga: Alasan Dokter RS Persada Malang Belum Dijadikan Tersangka, Kasus Pelecehan Pasien Naik Penyidikan

“Banyak yang lapor pernah kena pelecehan yang dilakukan oknum dosen ini, cuman tidak pernah ada yang digubris gegara dia orang yang dikatakan cukup berpengaruh di kampus,” bebernya.

MN hampir menjadi korban pencabulan, namun dapat menghindar.

“Cuman korbannya tidak ada yang berani speak up, karena mereka tidak menyadari mereka korban, karena modusnya agama,” sambungnya.

Sebanyak tujuh korban pencabulan ada yang masih mahasiswi dan ada yang sudah alumni.

“Kemungkinan korbannya juga bertambah, karena kasusnya juga sudah terjadi lama,” pungkasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Cerita Alumni UIN Mataram Hampir Jadi Korban Pelecehan Oknum Dosen di Ma'had al-Jamiah

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunLombok.com/Ahmad Wawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan