Selasa, 7 Oktober 2025

Heboh Rekaman Suara Kades Diduga Hamili Janda di Kampar, Istri Tepis Tuduhan: 'Saya Trauma dan Malu'

Pria dalam rekaman mengaku awalnya mendekati M tapi hubungan mereka berkembang hingga melakukan hubungan layaknya suami istri hingga janda itu hamil

Editor: Eko Sutriyanto
Dokumentasi warga
DUGAAN ASUSILA - Desa Pulau Permai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah beredarnya rekaman suara yang diduga melibatkan Kepala Desa (Kades) JN dalam skandal asusila dengan seorang janda berinisial M. Rekaman itu memicu amarah warga, hingga ratusan orang menggeruduk rumah sang kades pada Rabu malam (14/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, KAMPAR – Desa Pulau Permai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah beredarnya rekaman suara yang diduga melibatkan Kepala Desa (Kades) JN dalam skandal asusila dengan seorang janda berinisial M.

Rekaman itu memicu amarah warga, hingga ratusan orang menggeruduk rumah sang kades pada Rabu malam (14/5/2025).

Dalam rekaman yang tersebar luas di kalangan masyarakat, terdengar percakapan seorang pria yang diduga JN tengah bercerita kepada seseorang berinisial N tentang hubungan gelapnya dengan M.

Pria dalam rekaman mengaku awalnya mendekati M secara biasa namun kemudian hubungan mereka berkembang hingga melakukan hubungan layaknya suami istri di sebuah wisma di Pekanbaru.

Yang mengejutkan, pria dalam rekaman itu juga mengaku sempat dibohongi karena M mengklaim sedang menjalani program Keluarga Berencana (KB), sehingga tidak mungkin hamil namun belakangan diketahui M tengah mengandung. 

Dalam percakapan yang sama, pria itu menyebut pernah mempertimbangkan tindakan aborsi dan bahkan menawarkan imbalan berupa rumah agar M mau menggugurkan kandungan.

“Itulah dusta-dustanya menginginkan aku,” ujar pria dalam rekaman yang kini ramai diperbincangkan.

Baca juga: Viral Kepala Desa di Sumsel Selingkuh Terekam Video 8 Menit, Polisi: Sudah Tersangka

Warga Geram, Rumah Kades Digeruduk

Rekaman tersebut menjadi pemicu kemarahan warga.

Pada malam kejadian, ratusan warga mendatangi rumah JN untuk meminta klarifikasi dan menuntut tanggung jawab atas dugaan perbuatan amoral tersebut.

Sejumlah warga menyebut tindakan JN sebagai bentuk penghinaan terhadap nilai-nilai sosial dan moral yang seharusnya dijaga oleh seorang pemimpin desa.

Situasi di lokasi sempat memanas, namun berhasil dikendalikan oleh tokoh masyarakat dan aparat kepolisian yang berjaga. Aksi warga berlangsung tertib, namun meninggalkan tekanan sosial yang besar terhadap keluarga Kades.

Kades: Itu Rekaman Pancingan, Tidak Benar

Dikonfirmasi oleh Tribunpekanbaru.com, JN tidak menampik bahwa suara dalam rekaman tersebut mirip dengannya.

Namun ia membantah isi percakapan dalam rekaman dan menyebut hal itu adalah bagian dari jebakan atau pancingan pihak tertentu yang ingin menjatuhkannya.

“Percakapan itu tidak seperti yang disebarkan. Itu sebuah jebakan, dan saya tahu siapa yang merekam. Bahkan istri saya mengetahui hal itu sejak awal,” ujar JN, Sabtu malam (17/5/2025).

Menurutnya, rekaman itu disalahgunakan untuk mempermalukannya di tengah masyarakat dan merusak nama baik keluarganya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved