Kapal Tenggelam di Perairan Bengkulu
Alasan Nahkoda Kapal Wisata di Bengkulu jadi Tersangka, 8 Orang Tewas Tenggelam
Nahkoda kapal wisata di Bengkulu jadi tersangka setelah 8 wisatawan tewas tenggelam. Kapal tersebut tak berizin sejak 2021 dan kelebihan kapasitas.
TRIBUNNEWS.COM - Polresta Bengkulu menetapkan nahkoda sekaligus pemilik kapal wisata KM Tiga Putera bernama Edi Susanto sebagai tersangka kasus wisatawan tewas tenggelam.
Edi dianggap lalai sehingga delapan orang tewas tenggelam di perairan Malabero, Bengkulu, Minggu (11/5/2025) lalu.
Kapal wisata yang menuju Pulau Tikus tersebut tak berizin serta overkapasitas.
PS Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, AKP Sujud Alif Yulam Lam, mengatakan izin kapal tak diperbarui sejak 2021.
"Sebelumnya memang sempat memiliki izin untuk kapal yang lama, tapi kapal sudah dimodifikasi dan tidak dilakukan proses perizinan ulang," ungkapnya, Kamis (15/5/2025), dikutip dari TribunBengkulu.com.
Sebanyak lima anak buah kapal (ABK) sempat diamankan, namun statusnya hanya sebagai saksi.
Para korban selamat hingga saksi ahli diperiksa untuk mengungkap penyebab kapal karam.
"Secara keseluruhan, kita sudah memeriksa 29 orang saksi dalam kasus ini," lanjutnya.
Awalnya, ada 104 orang yang tercatat hendak ke Pulau Tikus menggunakan kapal wisata KM Tiga Putera.
Setelah ditelusuri ada 107 orang di dalam kapal sehingga dinyatakan overkapasitas.
Sebelumnya, PJ Sekda Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menerangkan rincian penumpang kapal yakni 101 wisatawan, satu nahkoda, serta lima ABK.
Baca juga: Sosok Yuni, Korban Tewas Kapal Tenggelam di Bengkulu, Dikenal Disiplin dan Pendiam
"Mereka (korban selamat) datang ke Posko melaporkan jika mereka ikut ada di atas kapal pada saat kejadian tenggelamnya kapal tersebut," tuturnya.
Semula jumlah korban meninggal yang terdata tujuh orang, kemudian bertambah satu orang sehingga total ada delapan korban.
"Untuk yang dirawat di rumah sakit juga masih ada sebanyak 13 orang di ICU ada tiga dan di ruang perawatan ada 10 orang," tukasnya.
Salah satu korban selamat, Mutiara, menjelaskan kondisi kapal tidak stabil sejak keberangkatan ke pulau Tikus.
"Kapalnya sudah goyang-goyang, dan tetap dipaksakan untuk berangkat," bebernya.
Selain itu, cuaca tidak mendukung untuk kapal berangkat namun nahkoda tak menunda kapal berlayar.
Baca juga: Sosok Nesya Joza, Anak Pejabat Korban Tewas Kapal Tenggelam di Bengkulu, Akun IG Banjir Ucapan Duka
"Padahal cuaca sore itu anginnya kencang, kan bisa ditunda besok, tapi tetap harus berangkat pulang sore itu," ucapnya.
Kapal sempat mati mesin di tengah perjalanan dan tenggelam dihantam ombak.
"Kebetulan pada saat itu saya di atas, nah yang di atas itu langsung nyemplung ke laut. Cuman kalau yang di bawah dia nggak bisa keluar karenakan jendelanya kecil, sehingga menyebabkan banyaknya yang meninggal dunia," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tyang di TribunBengkulu.com dengan judul Breaking News : Pemilik Kapal Wisata Pulau Tikus Bengkulu Karam Ditetapkan Tersangka, 8 Orang Tewas
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBengkulu.com/Beta Mistra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.