Minggu, 5 Oktober 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Kisah Haru Korban Selamat Ledakan Amunisi di Garut: Lolos dari Maut karena Ambil Air

Salah satu korban selamat dalam peristiwa ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut menceritakan tragedi ledakan amunisi.

|
Penulis: Febri Prasetyo
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
LEDAKAN AMUNISI - Situasi halaman kamar jenazah RSUD Pameungpeuk. Sembilan korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat berhasil diidentifikasi, Senin (12/5/2025) malam.  

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu korban selamat dalam peristiwa ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menceritakan kisahnya lolos dari maut.

Adapun sebanyak 13 orang tewas akibat malapetaka itu. Rinciannya adalah sembilan warga sipil dan empat personel TNI Angkatan Darat.

Ilmansyah (26), nama korban selamat itu, tampak diliputi duka mendalam dan terus menangis tatkala ditemui di rumah duka di Kampung Cimerak.

Ilmansyah adalah adik Yusrizal (48) atau Iyus yang juga menjadi pekerja dalam proses peledakan amunisi kedaluwarsa di desanya.

Dia beruntung bisa selamat karena saat kejadian pada hari Senin itu, (12/5/2025), dia sedang mengambil air untuk mengisi tandon air di sekitar lokasi.

"Waktu kejadian saya disuruh ambil air ke laut, kakak saya masih terlihat waktu itu, tapi tiba-tiba ada ledakan. Saya berteriak 'A Iyus di mana, A Iyus di mana'," kata Ilmansyah dikutip dari Tribun Jabar.

Ketika Ilmansyah naik ke atas permukaan, semua petugas yang sempat menemaninya mendadak lenyap, termasuk Iyus, kakaknya.

Mereka terlempar karena ledakan. Bahkan, beberapa bagian tubuh korban juga sempat terbang ke arah Ilmansyah.

KORBAN TEWAS - TNI menggunakan 3 sumur untuk meledakkan amunisi kadaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB. Pada peledakan yang kedua ini terjadi insiden 13 orang tewas, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.
KORBAN TEWAS - TNI menggunakan 3 sumur untuk meledakkan amunisi kadaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB. Pada peledakan yang kedua ini terjadi insiden 13 orang tewas, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil. (dok.)

Ilmansyah mengaku melihat ada tubuh korban di pesisir. Namun, dia memutuskan terus berjalan saja.

Lalu, dia menuju ke tempat parkir mobil guna mengetahui keselamatan memastikan teman-temannya yang sesama pekerja. Sayangnya, Ilmansyah tidak menjumpai mereka di sana, termasuk kakaknya.

"Saya takut sekali, ada serpihan-serpihan kulit. Saya histeris," ucapnya.

Baca juga: Warga Ungkap Harga Serpihan Amunisi yang Diledakkan di Garut, Aluminium Lebih Mahal

Selanjutnya, Ilman menjauh dari tempat kejadian. Dia meminta tolong kepada warga.

Menurut dia, tugasnya mengambil air terlah menyelamatkannya dari maut. Meski demikian, dia masih mengalami trauma akibat kejadian yang menimpa kakaknya dan teman-temannya.

Namun, ia menyebut masih mengalami trauma atas kejadian tragis yang menimpa keluarganya itu.

"Trauma iya, masih syok kalo lihat orang sedih," ujarnya.

Ilmansyah (26), adik korban ledakan maut di Desa Sagara
KORBAN LEDAKAN - Ilmansyah (26), adik Yusrizal korban ledakan maut saat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia menceritakan detik-detik saat tragedi maut itu, Selasa (13/5/2025) di rumah duka.
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved