Pengakuan Nenek 66 Tahun Dianiaya di Pasar Boyolali Usai Diduga Curi Bawang: 'Saya Sudah Balikin'
Kepada wartawan, ia mengaku baru pertama kali mengalami kejadian seperti itu dan tidak menyangka akan diperlakukan kejam
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Nenek S (66), warga Desa Polan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, menjadi korban penganiayaan di Pasar Mangu, Boyolali, setelah dituduh mencuri bawang.
Video kondisi memprihatinkan Nenek S viral di media sosial, memperlihatkan luka di kepala dan wajah berlumuran darah.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu, 3 Mei 2025, saat Nenek S berbelanja untuk kulakan dagangan sayur keliling.
Kepada wartawan, ia mengaku baru pertama kali mengalami kejadian seperti itu dan tidak menyangka akan diperlakukan kejam.
Dalam keterangannya, Nenek S menjelaskan bahwa saat membeli sayuran di pasar, ia melihat bawang seberat 2 kilogram di dekat pedagang.
Ia sempat membawa bawang tersebut, namun langsung mengembalikannya saat diminta.
"Saya belanja, lalu ada bawang di samping penjual. Saya bawa, lalu diminta dan saya berikan kembali," ujar Nenek S dalam bahasa Jawa yang kemudian diterjemahkan.
Baca juga: Nasib Suparni Curi Bawang 5 Kg di Pasar, Kini Diberi Modal Usaha dari Gerindra dan Polres Boyolali
Namun, kejadian itu membuat Nenek S ditarik ke sebuah tempat dekat musala.
Di sanalah ia dipukul hingga kepala terbentur tembok, dan dipukul lagi di pipi hingga dua giginya copot.
Mirisnya, Nenek S mengaku tidak mengenali siapa yang menganiayanya.
Usai kejadian, ia berjalan kaki menuju Kartasuro untuk mencari angkot, dalam keadaan terluka dan berdarah.
Tidak satu pun warga yang menolong.
Setiba di rumah, anaknya yang kaget melihat kondisi sang ibu langsung membawa Nenek S ke rumah sakit.
Ia dirawat selama empat hari dan menerima dua jahitan di kepala.
"Sekarang sudah baik-baik saja, tapi saya belum bisa jualan lagi," ujar Nenek S.
Keluarga Awalnya Mengira Kecelakaan Lalu Lintas
Putra korban, Hari Mulyanto (36), awalnya mengira ibunya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Ia baru mengetahui kebenarannya setelah polisi dari Polres Boyolali datang ke rumah, dan video penganiayaan ibunya viral di media sosial.
"Kami pikir Ibu mengalami laka lantas, ternyata dianiaya. Baru tahu setelah polisi datang dan video itu menyebar," jelas Hari.
Meski usianya sudah lanjut, Nenek S masih berjualan sayur dan bumbu keliling demi membantu cucunya.
Menurut keluarga, ia melakoni pekerjaan itu setiap hari naik angkot ke pasar sejak lama.
"Ibu tetap bekerja meski tak punya tanggungan anak, karena pikirannya ke cucu," tambah Hari. (Tribun Jogja/Dewi Rukmini)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pengakuaan Nenek S, Warga Klaten yang Dianiaya Karena Diduga Mencuri Bawang di Pasar Mangu Boyolali
Sumber: Tribun Jogja
Efek Flexing pada Mental Anak Muda Menurut Psikolog, Sulit Bersyukur |
![]() |
---|
Amnesty Soroti Ketergantungan Pakistan pada Teknologi Pengawasan, Privasi Warga Terancam |
![]() |
---|
Soal Mencuatnya Ide 1 Orang Miliki 1 Akun, PAN Singgung Konsekuensi dalam Proses Demokrasi |
![]() |
---|
Pria Bertato di Padalarang Bandung Nyaris Dihakimi Massa, Diduga Lakukan Pencabulan Anak |
![]() |
---|
Netizen Heboh Video Prabowo dan Gibran Diputar Sebelum Film Mulai di Bioskop |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.