Cerita Nenek Korban Penganiayaan di Boyolali: Sempat Dirawat 4 Hari di RS, Alami 2 Luka Jahitan
Seorang nenek berinsial S (66), menjadi korban penganiayaan karena diduga mencuri bawang di Pasar Mangu, Boyolali, Jawa Tengah.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Seorang nenek berinisial S (66), menjadi korban penganiayaan karena diduga mencuri bawang di Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (3/5/2025) lalu.
Akibatnya, warga Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten tersebut mengalami luka pada bagian kepala belakang dan mendapatkan perawatan intensif selama empat hari di rumah sakit.
Saat ditemui Tribun Jogja di rumahnya pada Sabtu, 10 Mei 2025, korban mengaku sehari-hari bekerja sebagai penjual sayur dan bumbu dapur keliling.
Profesi sebagai penjual sayur telah ia lakoni sejak lama. Setiap berangkat ke Pasar Mangu, korban menaiki angkot (kol) dan berjalan kaki.
Korban kemudian menceritakan kronologi peristiwa penganiayaan yang dialaminya.
S menyebut, dirinya datang ke Pasar Mangu Boyolali untuk kulakan dagangan.
Saat itu, ia membeli sayur di salah satu pedagang pasar dan melihat ada bawang seberat 2 kg di dekat pedagang.
S pun membawa bawang tersebut, tetapi langsung menyerahkannya kembali ke penjual ketika diminta. Ia mengaku baru satu kali melakukan hal tersebut.
"Kulo belanja terus enten bawang teng sampinge seng dodol, terus kulo cangking. Terus dijaluk, kulo wenehke (saya belanja terus ada bawang di samping penjual, lalu saya bawa. Terus diminta dan saya kasihkan)," ucap S, Sabtu.
Setelah itu, dirinya dibawa ke sebuah tempat yang dekat dengan musala dan memiliki tangga.
Di sana, S mengaku dipukul hingga kepalanya membentur tembok.
Baca juga: Anggota Komisi III DPR Apresiasi Langkah Cepat Polisi Tangkap Penganiaya Nenek di Boyolali
Korban hanya bisa pasrah dan tak berapa lama, ia dipukul lagi pada bagian pipi hingga dua buah giginya copot.
S mengaku tidak kenal orang yang memukulnya. Lalu dirinya pulang, jalan pelan-pelan dari Pasar Mangu menuju Kartasura, tempat biasa menunggu angkot.
Meski pulang dalam kondisi berlumuran darah, tetapi tak ada orang yang membantu korban.
Ia lantas menaiki angkot dari Kartasura menuju Delanggu, Klaten. Kemudian naik becak motor hingga sampai rumah di Desa Polan, Kecamatan Polanharjo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.