Kecelakaan Maut di Purworejo
Keluarga Kenang Sosok Naely, Ustazah Korban Tewas Kecelakaan Maut di Purworejo
Naely Nur Sadiyah menjadi salah satu dari 11 korban tewas kecelakaan maut yang terjadi di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Naely Nur Sadiyah menjadi salah satu dari 11 korban tewas kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Ramdan, adik kandung korban, tak menyangka kakaknya yang selama ini rela berkorban demi keluarga sekarang telah berpulang.
"Kakak itu rela berkorban buat keluarga, buat adik-adiknya. (Iya) kami sangat kehilangan," ucap Ramdan, dilansir Tribun Jogja, Kamis (8/5/2025).
Jenazah korban sudah dimakamkan pada Rabu, 7 Mei 2025 malam, tetapi suasana duka masih menyelimuti rumah almarhum.
Tenda duka masih terpasang, kemudian kerabat, tetangga, dan teman-teman korban berdatangan mengucapkan belasungkawa.
Ramdan mengatakan, dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan sang kakak pada Selasa, 6 Mei 2025 malam atau sehari sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
Ia tak menyangka, itu menjadi komunikasi terakhirnya dengan korban. Pada Rabu pagi, dirinya mendapatkan kabar yang mengejutkan bahwa kakaknya meninggal karena kecelakaan.
"Rabu pagi saya sudah gak sempat ketemu. Karena pagi kakak sudah berangkat duluan (ke Yayasan). Mau takziah ke Purworejo, kakak pamit ke bapak," ujarnya.
Anak sulung dari tiga bersaudara itu kini pamit untuk selamanya. Di mata keluarga Naely dikenal aktif.
Meski tak banyak bicara, Naely perhatian dengan keluarga. Selain itu, ia juga begitu aktif berkegiatan di kampung.
Paman korban, Kamijan mengatakan, keponakannya itu pandai mengaji dan merupakan lulusan Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Muntilan.
Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Padang Panjang dan Purworejo, DPR: Situasi Transportasi Darurat
Setelah enam tahun mengenyam pendidikan di pondok, Naely mendedikasikan dirinya mengajar di Yayasan As Syafi'iyah sekaligus mengajar les di rumah maupun visit home.
"Anaknya ini istimewa. Berangkat ngajar di Yayasan pagi, pulangnya sore ngajar les."
"Dan yang buat kami bangga, anaknya betul-betul menikmati di Pondok, mengena, anaknya matang (dewasa)," ujar Kamijan.
Korban juga tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Terbuka (UT).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.