Kapolres Tembak Remaja Tawuran
Usul Pencopotan Kapolres Belawan Dikritik: Bobby Nasution Aja Bilang Tembak, Masa Dinonaktifkan?
Usul penonaktifan AKBP Oloan Siahaan dari jabatannya sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan memunculkan kritik.
Setelah apel dan patroli, Oloan pulang sekitar pukul 01.35 WIB. Namun, sekitar pukul 02.05 WIB, saat melintasi Tol Belmera, mobil dinas Kapolres diadang oleh sekitar 10 pemuda.
Para pemuda itu berada di jalur tol dan mengacungkan celurit beserta kelewang. Kelompok pemuda itu menyerang mobil dinas, melempar batu, petasan roket, dan mengejar kendaraan dinas polisi.
Mereka juga sempat mencoba mengayunkan kelewang ke arah Kapolres. Ayunan senjata tajam itu bisa dihindari dan hanya menyabet bagian mobil.
"Sudah diberikan peringatan. Tapi mereka tetap menyerang dengan brutal. Ini bukan lagi tawuran biasa, ini sudah masuk kategori penyerangan terhadap simbol negara," kata Oloan.
Akan tetapi, karena serangan terus dilakukan, Oloan melepaskan tembakan ke arah para pemuda itu untuk membela diri dan menyelamatkan personel kepolisian.
Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintu, Oloan menembak ke arah para pelaku sebanyak tiga kali.
Baca juga: Kapolda Sumut Ajukan Pencopotan Kapolres Belawan atas Kasus Penembakan Remaja: Agar Tidak Mengganggu
"Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Tapi kondisi di lokasi kurang terang," kata Ferry.
Selepas peristiwa itu, Oloan segera meninggalkan tempat kejadian dan menghubungi Waka Polres Pelabuhan Belawan guna meminta perkuatan dan bantuan personel.
Sosok korban tewas
MS yang meninggal karena diduga ditembak Oloan adalah pemuda yang putus sekolah.
Korban adalah warga Kecamatan Medan Labuhan dan merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Salah satu anggota keluarga MS, Z, menuturkan korban semasa hidupnya bekerja serabutan setelah putus sekolah.
"Dia anak kedua dari empat bersaudara. Sudah gak sekolah lagi, kerja lah bantu orang tuanya," kata Z, hari Senin, (5/5/2025).
Menurt Z, MS tidak pamit kepada keluarga saat hendak keluar rumah.
Dia menuturkan, pada waktu yang sama, sebenarnya korban seharusnya menjaga adiknya di rumah.
Pasalnya, kata Z, ibu korban tengah menjaga orang tuanya yang sedang sakit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.