Di Samarinda Kaltim, Jembatan Mahakam Puluhan Kali Ditabrak Kapal Tongkang, Begini Solusi Pengamat
Jembatan Mahakam I Samarinda kembali ditabrak tongkang. Pengamat maritim desak perlindungan infrastruktur dan reformasi tata kelola.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Jembatan Mahakam I Samarinda di Kalimantan Timur sudah puluhan kali ditabrak kapal tongkang.
Terakhir, jembatan itu kembali ditabrak pada Sabtu (26/4/2025).
Baca juga: Tabrakan Kapal Kargo dan Kapal Tanker Minyak di Laut Utara: 1 Awak Masih Hilang dan Diduga Tewas
Solusi Pengamat
Pengamat maritim dari IKAL Strategic Center (ISC), Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, menyebut insiden ini menjadi peringatan keras bagi keselamatan infrastruktur strategis di tengah padatnya lalu lintas logistik.
“Langkah yang diambil sebagai upaya preventif sembari menunggu hasil evaluasi teknis dari pihak berwenang,” tegasnya pada Selasa (6/4/2025).
Menurutnya, persoalan ini menyentuh lebih dari sekadar teknis, tapi juga lemahnya tata kelola lintas sektor, minimnya mekanisme terpadu, dan dilema klasik antara keselamatan dan keberlanjutan ekonomi.
Jembatan Mahakam berada di atas jalur vital distribusi batu bara.
Gangguan sekecil apapun berisiko menimbulkan kerugian ekonomi sistemik.
Capt. Hakeng mengusulkan pemasangan fender pelindung pada pilar jembatan.
Ia menyoroti bahwa meski sudah 20 kali lebih ditabrak, sistem perlindungan permanen belum dipasang.
Ia juga menekankan perlunya reformasi tata kelola, peningkatan navigasi seperti lampu dan radar, serta penataan zona pelayaran.
"Keselamatan dan keberlanjutan bukanlah dua kutub yang bertentangan, melainkan dua pilar yang harus disatukan dalam kebijakan publik,” tegasnya.
Insiden Kapal Tongkang Tabrak Jembatan Mahakam
Jembatan Mahakam I di Samarinda kembali tertabrak tongkang bermuatan batu bara pada Sabtu malam, 26 April 2025, sekitar pukul 23.15 WITA.
Insiden terjadi setelah tali towing tongkang yang ditarik oleh TB Lestary putus, sehingga tongkang BG Azamara 3035 menghantam pilar jembatan sisi Samarinda Kota.
Kejadian itu sempat terekam oleh warga dan menyebabkan kerusakan pada bagian bawah pilar, terutama karena fender pelindung pilar sudah tidak ada lagi sejak insiden sebelumnya pada Februari 2025.
Sumber: Tribun Kaltim
Dorong Pemerataan Layanan, Pertemuan Ilmiah Tahunan Kedokteran Nuklir Digelar di Samarinda |
![]() |
---|
4 Mahasiswa Unmul Samarinda Jadi Tersangka Kasus Rakit Bom Molotov, Ini Tanggapan Kampus |
![]() |
---|
Sempat Rugi Miliaran di Bisnis Kapal Tongkang, Dinar Candy Ogah Terjun ke Usaha Skincare: Takut |
![]() |
---|
Jalan Tol Balikpapan–Samarinda Akses ke IKN Beroperasi Penuh 2026, Korlantas Polri Cek Keamanan |
![]() |
---|
Ko Apex Terkena Kasus Hukum, Dinar Candy Ungkap Kekecewaan hingga Kondisi Psikis yang Terdampak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.