Dokter Lakukan Pelecehan Seksual
Akui Korban Bukan Pasiennya, Dokter RS Persada Malang Terduga Pelaku Pelecehan Kembali Berdalih
Oknum dokter inisial AY membuat pengakuan baru soal kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pasien wanita Persada Hospital Malang yang menjeratnya.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter berinisial AY terhadap seorang pasien perempuan Persada Hospital Malang semakin runyam.
Dokter AY mengakui melakukan pemeriksaan terhadap korban QAR (31), wanita asal Bandung, Jawa Barat (Jabar), tanpa didampingi perawat.
Hal tersebut disampaikan Alwi Alu selaku kuasa hukum dokter AY.
"Di dalam ruangan (saat melakukan pemeriksaan terhadap pasien QAR) tidak ada perawat," kata Alwi saat konferensi pers di sebuah kafe Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (2/5/2025), dilansir SuryaMalang.com.
"Akan tetapi di dalam ruangan itu, ada seorang laki-laki entah keluarga atau temannya pasien, kami tidak tahu," imbuhnya.
Baca juga: Bantah Dipecat, Dokter yang Diduga Lecehkan 2 Pasien RS Persada Malang Pilih Resign, Ini Alasannya
Dokter AY berdalih bahwa ia memeriksa QAR karena mengira pelayanan medis yang telah diberikan sebelumnya tidak maksimal.
Sehingga, untuk lebih memastikan, dokter AY melakukan inisiatif pemeriksaan tersebut.
"Saat pasien itu datang lagi, ada pemikiran apakah perawatan yang diberikan sebelumnya kurang maksimal. Dari situlah, muncul inisiatif dari klien kami melakukan pemeriksaan," ungkap Alwi.
Bukan Dokter Penanggung Jawab
Di sisi lain, kuasa hukum QAR, Satria Marwan juga menyatakan bahwa dokter AY bukanlah penanggung jawab terkait perawatan medis korban.
Satria menjelaskan bahwa satu orang laki-laki yang berada di dalam kamar rawat inap merupakan teman dari korban yang sedang datang menjenguk.
"Saat dokter AY masuk ke kamar, memang di dalam sudah ada teman korban yang datang menjenguk" ujar Satria, Jumat, dilansir SuryaMalang.com.
"Setelah itu, teman korban ini pulang dan tidak bisa berlama-lama karena ada suatu urusan," lanjutnya.
Berdasarkan keterangan teman korban tersebut, dokter AY melakukan pemeriksaan tanpa didampingi satu pun perawat.
"Tidak ada perawat yang mendampingi. Jadi di dalam kamar, hanya ada dua orang yaitu korban dan pelaku. Dan apabila memang ada perawatnya, silakan panggil saja untuk diperiksa," jelas Satria.
Baca juga: Dilaporkan Dokter RS Persada Malang yang Diduga Pelaku Pelecehan, Korban Ungkap Fakta Baru
Satria pun menegaskan bahwa dokter AY bukanlah dokter yang bertanggung jawab menangani korban QAR.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.