Senin, 6 Oktober 2025

Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal

Tengok Siswa di Barak Militer, KDM: Kalau Ini Berhasil, Saya Siapkan Konsep untuk Orang Dewasa

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara perihal kebijakannya mengirim siswa nakal ke barak militer.

|
TribunJabar.id/Deanza Falevi
PENDIDIKAN MILITER SISWA - Para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (1/5/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara perihal kebijakannya mengirim siswa nakal ke barak militer. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buka suara perihal kebijakannya mengirim siswa nakal ke barak militer.

Menurutnya, lewat program pendidikan karakter yang melibatkan TNI itu, generasi muda yang dahulu sulit diatur itu kini menjadi pribadi disiplin dan penuh semangat.

Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi saat meninjau kegiatan di Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (3/5/2025).

"Dulu mereka sulit tidur, sekarang jam 8 malam sudah terlelap. Dulu susah bangun, sekarang jam 4 pagi sudah bangkit," ucap pria yang akrab disapa KDM itu dengan antusias, dilansir Tribun Jabar.

KDM mengatakan, program tersebut bukan sekadar pendidikan keras, melainkan terapi kejut.

Ia menyebut, anak-anak yang terbiasa bolos, tawuran, dan nongkrong sembarangan kini mulai berubah. 

“Coba lihat tempat nongkrong sekarang, bersih. Anak-anak yang biasanya bolos, enggak kelihatan,” ungkap Dedi Mulyadi.

Eks Bupati Purwakarta itu menegaskan bahwa efek siswa ditempatkan di barak militer ternyata tak main-main.

“Kalau disuruh guru, mereka diledek. Tapi begitu ketemu jajaran TNI, langsung nurut. Ada efek kejut di sana,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dedi berujar bahwa program ini akan dilaksanakan di Bandung, Bekasi, Sumedang dan merambah ke seluruh kabupaten/kota di Jabar. 

Ia berujar, Subang menjalin kerja sama dengan Lanud Kalijati dan pelatihan ini tak berhenti untuk siswa SMP dan SMA.

Baca juga: Ide Dedi Mulyadi soal Vasektomi Jadi Syarat Bansos Ditentang MUI: Islam Larang Pemandulan Permanen

“Sebulan ke depan, kalau ini berhasil, saya akan siapkan konsep untuk orang dewasa, yang suka nongkrong, mabuk, tawuran. Saya akan tangani juga,” ujarnya.

Bukan hanya menyasar kenakalan, ia menyatakan program ini juga mempersiapkan generasi siap kerja.

“Saya ingin anak-anak yang baik ini bisa terhubung dengan industri. Kita siapkan pelatihan berpola militer sebelum masuk ke dunia kerja seperti BYD atau industri lainnya," terangnya.

Dedi Mulyadi pun menaruh harapan besar dengan program pendidikan karakter ini.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved