Minggu, 5 Oktober 2025

Predator Seks asal Jepara Rudapaksa 31 Anak-anak, Kasus Terungkap usai Orang Tua Cek HP Korban

Seorang pemuda asal Jepara ditetapkan menjadi tersangka setelah melakukan rudapaksa terhadap 31 anak-anak dari berbagai daerah.

Tribun Jateng/Tito Isna Utama
PREDATOR SEKS - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah saat melakukan jumpa pers seusai melakukan pengeledahaan dan olah TKP di rumah Tersangka S di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Rabu (30/4/2025). S merupakan tersangka yang telah melakukan rudapaksa terhadap 31 anak-anak dari berbagai daerah. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, digegerkan dengan penangkapan predator seks berinisial S (21) pada Rabu (30/4/2025).

Dikutip dari Tribun Jateng, ada 31 anak yang telah menjadi korban kebiadaban S.

Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, menuturkan S telah melancarkan aksi biadabnya selama enam bulan atau sejak September 2024.

"Pelaku melakukan aksinya dari bulan September, sudah 6 bulan," ujarnya, Rabu.

Dwi mengatakan korban rudapaksa oleh S berasal dari berbagai daerah. Bahkan, ada korban yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Namun, dia menuturkan mayoritas korban berdomisili di Kabupaten Jepara.

"Korban kemari 31 itu dari Jawa Timur, Semarang, Lampung, dan sebagian besar di Jepara," ujarnya.

Dwi menuturkan, saat melakukan pemeriksaan, pihaknya menemukan rekaman video di ponsel milik S yang merekam dirinya tengah merudapaksa korban.

"Semua kegiataannya direkam, video call, dan disimpan dengan nama," ujarnya.

Baca juga: Soal Rudapaksa di RSHS Bandung, Menkes: Lebih Parah Kasus yang Terjadi di Undip

Dia mengungkapkan ada salah satu korban kebiadaban S yang hingga kini ketakutan dan sempat ingin mengakhiri hidup.

"Korbannya pada saat diancam ada yang mau bunuh diri juga ada," ungkapnya.

Awal Mula Kasus Terungkap usai Ponsel Korban Diperbaiki 

Dwi menjelaskan, kasus rudapaksa ini terungkap ketika ada orang tua korban yang melaporkan terkait adanya foto dan video anaknya tanpa busana.

Dia mengungkapkan gambar dan video tersebut diketahui ketika orang tua membuka ponsel korban setelah diperbaiki.

Dwi mengatakan ketika ditanya orang tua terkait foto dan video tidak senonoh tersebut, korban tidak berani menjawab.

"Itu berawal dari laporan orang tua korban, orang tua korban tidak sengaja memperbaiki HP milik korban, Sudah baik dibuka baru diketahui, anak malu tidak berani mengungkapkan," tuturnya.

Lancarkan Aksi Pakai Telegram

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved